DPC APDESI Kabupaten Sumedang saat bersama Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono dan jajaran.

Sumedang ||BI DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Sumedang mendukung penuh terhadap langkah kepolisian dalam memberantas aksi premanisme.

Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh jajaran pengurus APDESI Sumedang saat melakukan silaturahmi ke Polres Sumedang pada Rabu, 25 Juni 2025 kemarin.

Silaturahmi jajaran Pengurus APDESI itu, diterima langsung oleh Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono, bersama Wakapolres dan Kasat Reskrim, Kasat Intel dan Kasat Binmas Polres Sumedang.

“Alhamdulillah, kami diterima langsung oleh Bapak Kapolres, Wakapolres dan Kasat Reskrim,” kata Ketua DPC APDESI Kabupaten Sumedang, Welly Sanjaya kepada wartawan.

Selain menyampaikan dukung terhadap kepolisian dalam memberantas aksi premanisme di Kabupaten Sumedang, kata Welly, pihaknya pada kesempatan itu juga mengucapkan selamat Hari ke-79 Bhayangkara.

“Kami dari DPC APDESI Kabupaten Sumedang mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Polri, khususnya Polres Sumedang atas semua pelayanan yang telah diberikan,” ucapnya.

Sementara terkait premanisme, diakui Welly, bahwa pemerintahan desa kerap sekali menjadi sasaran premanisme.

“Saya banyak menerima keluhan dari para Kepala Desa (Kades) yang kerap didatangi oleh orang atau oknum yang mengaku-mengaku wartawan ataupun mengaku dari salah satu organisasi dan ujung-ujungnya meminta uang dengan dalih tertentu. Salah satunya yang terjadi di Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua,” ungkapnya.

Di Desa Ciuyah, kata Welly, ada sebanyak 6 orang yang mengaku-mengaku sebagai wartawan. Dimana awalnya orang-orang tersebut menelpon dan menyampaikan jika Bumdes Ciuyah pengelolaannya tidak berjalan dan akan diberitakan olehnya.

Dan jika ingin di TackDown, sambung Welly, korban harus memberikan sejumlah uang dengan total keseluruhan Rp 8.400.000 kepada enam orang yang mengaku-mengaku wartawan tersebut.

“Kasus ini, kemarin telah dilaporkan langsung kepada pihak kepolisian Polres Sumedang. Dan kami dari DPC APDESI Sumedang menegaskan akan mengawal dan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah Desa Ciuyah atas pelaporan tersebut,” tegasnya.

Welly menuturkan, langkah ini diambil untuk memberikan efek jera, dan supaya pemerintahan Desa tidak lagi menjadi korban atau sasaran premanisme yang mengatasnamakan salah satu profesi ataupun lembaga lainnya.

“Laporannya sudah diterima langsung kemarin. Dan kami juga akan memberikan dukungan penuh terhadap pemerintah desa Ciuyah dari segala bentuk teror yang datang atas laporan tersebut,” tegas Kepala Desa Serang Kecamatan Cimalaka itu.

“Sekali lagi, kami juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran kepolisian dari Polres Sumedang yang telah menerima laporan tersebut. Dan berharap peristiwa ini, dapat ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku,” harapnya.

 

“Kami percaya bahwa kekuatan utama dalam menjaga kamtibmas ada pada kolaborasi antara Polri dan pemerintah desa. Kepala desa adalah garda terdepan di masyarakat, dan sinergi ini sangat penting untuk mencegah potensi gangguan keamanan sejak dini,” ujar Dwi Harsono.

“Kami dari jajaran Polres Sumedang akan terus membuka ruang komunikasi dan bekerja sama secara aktif dalam mendukung setiap program pembangunan di desa yang berkaitan dengan keamanan dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.ika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *