Denpasar || buserindonews.com – Pertama kali MI Guntur Nusantara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H, dengan mengusung tema “Menjadikan ketauladanan Nabi Muhammad SAW. Sebagai Landasan Meraih Prestasi” Jumat (7/10/2022)
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diikuti oleh seluruh Guru dan siswa SD MI Guntur Nusantara Jl. Gn. Kalimutu No. 79X, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar kelas 1 s/d kelas 6 dan diramaikan oleh group hadroh shalawat dari Siswa Siswi SD MI Guntur Nusantara dibawah bimbingan Ustad Novi Nuryahya Sekartaji.
Kegiatan dibuka oleh Pembina Yayasan , H. Drs. Mansur Ali, dilanjutkan oleh ayu kelas 6 yang membacakan kitab suci, pembacaan sholawat (mahalul qiyam) dan diahkiri dengan ceramah oleh Ustadz Selamet Riyadi.
Ketua Badan Pembina Yayasan H. Drs. Mansur Ali menyampaikan Meningkatkan Semangat belajar dan kedisiplinan terhadap siswa sangat penting dilakukan oleh sekolah, mengingat sekolah merupakan tempat generasi penerus bangsa. Para siswa dalam melakukan kegiatan belajar disekolah tidak terlepas dari berbagi peraturan dan tata tertib yang telah diberlakukan disekolahnya, dan setiap siswa harus berprilaku sesuai dengan tata tertib yang telah ada disekolahan.
Semangat belajar dan kedisiplinan siswa sangat penting untuk kemajuan sekolah itu sendiri. Sekolah yang tertib akan menciptakan proses pembelajaran yang baik. Namun sebaliknya, di sekolah yang kurang tertib kondisinya akan jauh berbeda dan proses pembelajaran menjadi kurang efektif.
Harapan dari kegiatan ini kedepan seluruh MI Guntur Nusantara bisa mencontoh sifat Nabi Muhammad SAW dengan memperbaiki diri dan merubah yang kurang baik menjadi lebih baik. Sehingga tercipta lingkungan yang damai dan ramah anak, tambah Ketua Badan Pembina Yayasan H. Drs. Mansur Ali
Penutup acara, di lanjutkan oleh Ustadz Selamet Riyadi sebagai pembicara menyampaikan, mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kegiatan ini bentuk kecintaan kepada Rasulullah. rasa cinta pada Rasulullah ini perlu ditanamkan kepada anak sejak dini, hal ini guna mengajak anak selalu mengingat Nabi dan mendidiknya untuk senantiasa mengikuti apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Kegiatan ini juga merupakan bentuk pembelajaran keagamaan atau mata pelajaran Sejarah kebudayaan Islam (SKI). Dengan pembelajaran seperti ini anak- anak akan lebih memahami daripada diberi penjelasan secara klasikal dengan metode ceramah”. (Red/amat).