BUSER INDONESIA || Purwakarta – Banyaknya pendatang atau wisatawan dari luar kota membuat Purwakarta tidak asing dengan pengunjung yang pernah singgah untuk tinggal atau sekedar jalan-jalan yang membuat senang dengan berbagai tempat wisata yang ditawarkan dan diminati mulai dari Perkotaan sampai pelosok yang layak dikunjungi, bagi mereka yang berminat tinggal klik seputar tempat wisata yang ada di Purwakarta, semoga Purwakarta semakin cantik, harap warganya sejahtera lebih merata dengan karya nyata sesungguhnya Demikian disampaikan Nisa (45) di area Situ Buled, Purwakarta, Sabtu (26/8/2923).
Nisa warga Jawa Barat, mengaku pernah tinggal bersama keluarganya di Purwakarta sekitar 25 tahun lalu, kepada media dengan jelas mengatakan, sedih mendengar masih banyak kesulitan yang warga rasakan, seperti tidak bisa pulang karena belum dapat bayar hutang ke rentenir dengan Bunga tinggi dirasa menyakitkan dan membuat tidak tenang, terlebih kesulitan melanda paska Covid.
Menurutnya, Sejalan dengan perkembangan, selain mereka yang datang dengan isi kantong tebal sampai isi kantong tipis bahkan kantong isi lembaran ribuan atau recehan sekedar berjalan, mengamen dan yang meminta recehan marak dengan berbagai cara, perlu pembinaan riil dari pemerintah setempat dengan bijaksana dan berkelanjutan.
Menghadapi kenyataan itu, pihak-pihak terkait pegawai yang dibayar Negara tidak bisa memungkiri pekerjaan mereka tidak mudah, ada rasa kemanusiaan dan tugas yang diemban perlu dukungan berbagai pihak atau mereka yang peduli sesuai kemampuannya,” ujarnya.
“Malam Minggu sering menjadi malam yang ditunggu-tunggu para remaja untuk suatu pertemuan dengan teman-temannya di berbagai titik tempat pilihan mereka, tentu tidak semua berjalan mulus, ada kalanya mereka berhadapan dengan berbagai situasi dan kondisi yang tidak sesuai harapan,” ungkapnya.
Perlunya kepekaan dan kepedulian yang bertanggungjawab dengan kesadaran dan pembinaan berkelanjutan, terutama dari pelayanan petugas yang sudah diamanahkan, selain sopan, santun, tata krama yang manis dan antisipasi agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan,” jelas Nisa
Kenyataan fakta di era zaman digital ini perlu juga silaturahmi yang di harapkan dengan cara sehat agar baik-baik saja sesuai yang kita bersama inginkan, ada rasa aman dan terlindungi di Kabupaten yang lama dikatakan Istimewa dan kini banyak terdengar Purwakarta Cantik, perlu dukungan banyak pihak atau semua elemen yang mau, mampu dan peduli sesama manusia serta lingkungan bersih yang tertata, sehingga sehat nyata bukan sekedar selogan semu,” kata Nisa.
Masih terlihatnya ada orang tua tidak terawat atau berjualan dengan dagangan yang dimilikinya tidak seberapa atau belum tentu mampu menghasilkan sekedar buat makan minum, ada pula mereka para pemulung yang rutin setiap malam karena kebutuhan hidup sering terlihat, baik itu warga Purwakarta atau Pendatang.
Bukti masih ada pekerjaan mulia yang harus pihak yang peduli para orang tua itu, ada pria dan wanita tua di jalanan perlu perlindungan dan kemudahan yang harus diutamakan baik untuk mandi, istirahat, makan-minum dan kebersihan yang semestinya, perhatian dan peduli dari sesama manusia,” bebernya.
Perlu kepedulian nyata dari warga yang masih kuat dari segi tenaga dan wawasan dengan sumberdaya yang perikemanusiaan sebagai Bangsa yang Merdeka di Negara yang berdaulat Adil dan Makmur, agar tidak dipandang sebelah mata dunia Internasional.
“Bukan tidak mungkin cepat atau lambat potret situasi kita disini terlihat berbagai pandangan mata yang ada di berbagai dunia, apapun yang kita sampaikan indahnya, lalai dan kurang kita suatu hari akan jelas, semoga kita tidak disebut kurang perhatian terhadap orang tua dan anak di bawah umur tergolek tidur dipinggir jalan karena tidak adanya rumah singgah yang sarana dan prasarana layak dari Pemerintah,” terangnya.
Tidak perlu malu, yang penting bagaimana solusi ke depan yang perlu kita pikirkan bersama, agar realisasi Istimewa bahkan Cantik itu apa adanya, alami tanpa ada dusta diantara kita, jika kepercayaan ada pasti mendukung kita bahagia meraih sejahtera lebih merata dengan jujur bekerja nyata untuk Bangsa dan Negara bukan semata kepentingan pribadi atau keluarga saja,” tegasnya.
Hal penting peduli sekitar termasuk pemerataan ekonomi sekitar menjaga cemburu sosial, dan upaya meminimalisir kejahatan dengan bersama berdaya untuk karya nyata bukan yang penting senang dan untung segelintir yang semakin dibiarkan dapat memicu berbagai kejahatan, dan berdampak menimbulkan ketidaknyamanan, karena kelalaian atau keserakahan yang tidak terkendali. Manusia makhluk sosial satu sama lain perlu saling bantu selama menjalankan hidup sesuai waktu yang diberikan maha pencipta segala,” pungkasnya.
Laela.~SB