Gedung Baru Hemodialisa (HD) RSUD Kota Prabumulih 1 Milyar Belum Berfungsi “*

Prabumulih 14 Oktober 2024 Buser IndonesiaNews.com

DPK LAKRI Prabumulih mempertanyakan pemanfaatan gedung baru Hemodialisa (HD) RSUD Kota Prabumulih yang menelan anggaran sebesar 1 Milyar lebih pada akhir Tahun 2023.

Hemodialisa atau cuci darah adalah terapi yang dilakukan di rumah sakit untuk membersihkan darah pasien dan menggantikan fungsi ginjal yang telah rusak dengan tujuan untuk menghilangkan zat-zat sisa metabolisme yang berbahaya sehingga dengan dilakukan hemodialisa (cuci darah) pada pasien dapat membantu menjaga keseimbangan zat-zat kimia dalam tubuh pasien.

RSUD Kota Prabumulih yang telah memiliki Gedung Perawatan dan Pelayanan Cuci Darah (Hemodialisa) sejak tahun 2017 yang lalu diharapkan dapat mengurangi beban bagi masyarakat sehingga tidak perlu lagi untuk melakukan cuci darah di luar Kota Prabumulih yang saat itu masih dijabat oleh Alm. dr. Hj. Rusmini, SKM sebagai Direktur RSUD Kota Prabumulih.

Seiring dengan perkembangan dan tuntutan akan kebutuhan pelayanan cuci darah (hemodialisa) dimana banyak masyarakat yang harus masuk daftar tunggu (waiting list) di RSUD Kota Prabumulih karena mengingat di Prabumulih hanya ada pelayanan cuci darah (hemodialisa) di RSUD Kota Prabumulih bahkan Direktur RSUD Kota Prabumulih drg. Sri Widiastuti (yang saat ini menjabat sebagai Direktur) mengatakan bahwa pelayanan hemodialisa termasuk salah satu pelayanan unggulan. Beliau juga menyampaikan pada salah satu media (saat itu), bahwa yang menjadi penyebab banyaknya pasien yang harus masuk kedalam daftar tunggu (waiting list) dikarenakan RSUD Kota Prabumulih hanya memiliki 9 alat cuci darah, sedangkan untuk pelayanan hemodialisa 1 alat hanya untuk 1 pasien per-hari. Dikarenakan kondisi tersebut, maka RSUD Kota Prabumulih tidak dapat mengcover seluruh pasien yang menyebabkan mereka harus berobat ke RS Ar Royan di Indralaya, RSMH Palembang atau rumah sakit lainnya di Kota Palembang.

Berdasarkan informasi masyarakat dan hasil investigasi langsung dilapangan beberapa waktu yang lalu (07/10/2024) DPK LAKRI Prabumulih mendapatkan bahwa gedung kantor (hemodialisa) RSUD Kota Prabumulih yang dibangun pada akhir tahun 2023 yang lalu dan menelan anggaran lebih dari 1 Milyar tersebut belum dimanfaatkan sebagaimana seharusnya.

” Jadi dari informasi masyarakat dan hasil investigasi kami, memang gedung baru hemodialisa belum dimanfaatkan oleh pihak RSUD Kota Prabumulih sedangkan bangunan gedung tersebut sudah lama selesai dibangun ” ujar Fandri selaku Ketua DPK LAKRI Prabumulih saat dibincangi awak media.

” Dalam hal ini kami dari DPK LAKRI Prabumulih sangat menyayangkan tidak segera dimanfaatkannya bangunan gedung hemodialisa (cuci darah) tersebut. Padahal apabila bangunan gedung hemodialisa (cuci darah) yang telah menelan anggaran 1 Milyar lebih tersebut seharusnya sudah bisa mengurangi daftar tunggu (waiting list) dari pasien hemodialisa yang notabene adalah masyarakat Kota Prabumulih ” tambahnya kepada awak media.

Sehubungan dengan hal tersebut DPK LAKRI Prabumulih meminta kepada Pj. Walikota Prabumulih untuk menganalisa dan mengevaluasi ulang kemanfaatan gedung hemodialisa (cuci darah) di RSUD Kota Prabumulih saat ini, agar jangan sampai anggaran yang ada terbuang sia-sia tanpa bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.(Bluee5)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *