Buser Indonews, Majalengka – Perkembangan kasus virus Corona di Indonesia membuat sejumlah daerah menyiapkan langkah teknis penanganan preventif.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka tengah berupaya mendata para TKW maupun TKI yang akan pulang ke daerah asal (Majalengka).
“Selain itu, ketetapan tanggap darurat ini juga kami tengah menyiapkan seluruh biaya penanganan preventif COVID-19 baik PDP maupun ODP yang telah dianggarkan sekitar Rp15 miliar. Dana tersebut bersumber dari dana tanggap darurat dan bantuan provinsi sesuai dengan keperluan yang digunakan,” ujar Bupati Majalengka, Karna Sobahi.
1. TKI/TKW yang baru datang akan diisolasi
Karna menyebutkan, telah menyiapkan langkah antisipatif penanganan virus corona di Kabupaten Majalengka. RSUD Cideres ditunjuk sebagai rumah sakit sebagai rujukan bagi PDP Corona. Jadi ketika pendataan sudah dilakukan bagi para tenaga migran, tim pencegahan akan memberikan mereka sosialisasi.
“Kita akan menghimbau bagi TKI/TKW yang baru datang untuk di isolasi. Mereka kita sarankan untuk tidak bepergian dan tetap dirumahnya masing-masing. Aktivitas mereka juga akan kami pantau,” kata Bupati.
Pihaknya juga telah memerintahkan kepada seluruh camat untuk agar setiap desa dapat melaporkan progress perkembangan melalui pusat informasi koordinasi Covid-19 secara berkala. Setiap kepala desa dapat memberikan informasi factual dan melaporkan ke Pikom Majalengka maupun provinsi.
2. RSUD Cideres ditunjuk sebagai RS rujukan
Pemerintah kabupaten Majalengka juga telah menunjuk RSUD Cideres sebagai rujukan Pasien Dalam Pantauan (PDP) COVID-19. Beberapa sarana dan prasarana bagi PDP di rumah sakit tersebut juga sudah disiapkan bila adanya pasien Corona asal Majalengka.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cideres, Asep Suandi mengatakan pihaknya sedang menyiapkan ruang isolasi bagi PDP Corona di Kabupaten Majalengka. RSUD juga telah membentuk tim khusus perawatan terhadap pasien Corona untuk penanganan khusus di ruangan tersebut.
“Ruangan tersebut berkapasitas 12 tempat tidur. Petugasnya pun khusus. Kami juga tengah membuat alur khusus PDP untuk tindakan preventif kita. Kami juga telah mengusulkan kebutuhan alat pelindung diri (APD) ke pak bupati melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) berikut insentif petugasnya,” tambahnya.
3. Dalam waktu dua hari, ditunjuk jadi RS rujukan
Saat ini Rumah Sakit yang telah ditetapkan sebagai RS rujukan COVID-19 lini dua tersebut masih mempersiapkan ruang isolasi yang berjumlah 12 tempat tidur.
Berdasarkan keputusan Gubernur Jabar dua hari lalu, kita RS Cideres menjadi rumah sakit rujukan COVID-19 lini 2, kita segera berbenah,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Perawatan RSUD Cideres Majalengka, dr Egga Bramasta Akidapi.
Dengan ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan, pihaknya telah mempersiapkan ruang isolasi yang berjumlah 12 tempat tidur.
“Kita awalnya punya ruangan isolasi tiga bed, kita akan mencoba terus menambah menjadi 12 bed. Dalam progres sekarang kita coba ready 6 bed dulu yang sampai saat ini juga belum ready. Mudah-mudahan besok atau secepatnya bisa ready,” ucapnya.
4. 22 orang tim medis sudah disiapkan.
Untuk pelayanannya, pihaknya juga telah mempersiapkan 22 tim medis khusus dalam menangani PDP. Seluruh petugas tersebut akan disiapkan selama 24 jam penuh.
“Tim medis kita perkirakan untuk satu hari itu ada sekitar 21 petugas dengan tiga seat jadi satu seatnya itu 7 petugas dan akan dilaksanakan selama 24 jam,” kata dr Egga.
Adapun, dalam kesiapan penerimaan pasiennya akan disesuaikan dengan selesainya persiapan ruang isolasi tersebut. Ia pun berharap secepatnya ruang isolasi yang letaknya berada di sisi belakang rumah sakit itu segera dapat digunakan.
“Ya kalau hari ini ready kita akan laksanakan sekarang, kalau tidak ya kita menunggu karena ruang isolasi ini bukan tempat sembarangan, setelah ini selesai tidak akan ada orang yang masuk jelasnya.(Adrian Surya Alam/Eka kurniasih)