Buserindonews.com
Babelan, Kabupaten Bekasi – -Akibat aliran Air irigasi DT8 Kali Kopeng ke hilir dangkal dan tersumbat sampah mengakibatkan kawasan persawahan di dua desa yakni, Desa Kedung Pengawas dan Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan mengalami kekeringan.
Samin (60) salah satu warga petani Desa Kedung Pengawas mengatakan, kondisi Kali di Kampung Baru sampai ke Kampung Tambun, Desa Buni Bakti nyaris kering lantaran Kali itu dangkal juga banyak sampah hingga menyempit. Akibatnya aliran air itu tersendat hingga tidak bisa menyuplai air ke sawah.Rabu 24/05/2023
“Ini gara-gara kalinya gak ada air, dampaknya seluas ratusan hektar persawahan di dua desa ini sudah mulai kekeringan,” keluhnya.
Samin berujar, kondisi kekeringan di persawahan tersebut terjadi akibat aliran irigasi tersumbat. Selain kali itu dangkal, kata Samin, juga banyaknya sampah.
Padahal, lanjut dia, saat itu dari Lali Kopeng ke hilir Kampung Baru sampai Tambun, aliran airnya lancar juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan bahkan menjadi sumber utama untuk kebutuhan pertanian.
“Tapi sekarang, air dari Kali DT 8 ke hilir Kali Kopeng sedikit, lantaran dangkal juga sempit. Itu seharusnya dinormalisasi guna mengurangi dampak lingkungan,” tandasnya.
Apalagi, sambung dia, sekarang ini petani sedang melakukan masa tanam padi ke dua dan itu sangat membutuhkan air untuk sawahnya.
“Karena kalinya itu dangkal juga tersumbat sampah. Yah, boro boro air, kalinya itu tidak bisa buat ngalirin air ke sawah,” ungkapnya.
Karmin yang juga warga petani di Babelan menambahkan, di bagian hulu arah Kali Kopeng (Irigasi DT8) ke hilir itu adanya pengendapan lumpur, sehingga menyebabkan volume aliran kali menyempit.
Seyogianya, penanganan di Kali DT 8 itu harus secara prioritas dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Terlebih lagi saat ini telah memasuki awal musim kemarau (musim merekat), jika telatnya penanganan, sangat dikhawatirkan akan menyebabkan kekeringan di kawasan persawahan di dua desa itu lantaran kalinya dangkal.
“Pak Pj Bupati Bekasi harus turun tangan. Tolong, warga petani di Babelan sekarang ini kesulitan air untuk mengairi sawahnya, gegara kalinya dangkal. Itu perlu dinormalisasi. Karena sekarang ini petani di Babelan sedang melakukan masa tanam padi,” ujarnya memohon.(boby/red)