BELITUNG TIMUR BI– Masih Ingat kah, peristiwa memilukan yang menimpa bapak dua anak diterkam buaya di aliran sungai Manggar, Belitung Timur, Minggu 9 Agustus2020 lalu? Akibat terkaman buaya sepanjang 4 meter itu meninggalkan duka paling dalam bagi keluarganya.
Pria paruhbaya bernama Saat Sulay berumur 50 tahun tersebut akhirnya meregangnyawa (meninggal dunia red). Jasad warga Gang Semotok, Desa Lalang Jaya, Kecamatan Manggar itu ditemukan oleh tim SAR gabungan sekitar pukul 09.15 wib, Senin( 10 /8-2020 ) satu hari setelah kejadian.
Bagaimana kondisi keluarga setelah ditinggal almarhum? Ternyata, delapan hari setelah kepergian bapaknya menghadap Sang Khaliq, Febrianto (18 thn) anak pertama almarhum mendapat kabar sangat mengembirakan.
Betapa tidak, Febrianto yang baru lulus dari SMAN 1 Manggar mendapat telepon dari sekretaris Kepala Kejaksaan Negeri Belitung Timur diminta untuk datang menemui Kajari Beltim Abdur Kadir, S.H., M.H tepatnya pada tanggal 18 Agustus 2020.
Tak disangka dan dinyana sebelumnya. Kehadiran Febrianto di kantor Penegak Hukum Belitung Timur tersebut ternyata ditawarkan pekerjaan oleh Kajari Abdul Kadir, S.H., MH sebagai petugas keamanan(Satpam red) dilingkungan Kejaksaan Negeri Belitung Timur.
“ Saya sangat bersyukur atas kepedulian Pak Kajari Beltim Abdur Kadir yang telah menawarkan pekerjaan kepada saya sebagai pengganti tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah setelah bapak meninggal” tutur Febrianto kepada Buserindonesianews Kamis (27/8/2020) seraya mengatakan keesokan harinya tepat anggal 19 Agustus 2020 dirinya langsung masuk bekerja.
Kajari Belitung Abdur Kadir, S.H.,M.H kepada Buserindonesianews , Kamis 27/8/2020) siang membenarkannya. Ini merupakan rasa empatinya terhadap keluarga korban setelah ditinggal almarhum.
Bagimanapun kata Abdur Kadir, sepeninggal orang tua tetentu tidak ada yang menjadi tulangpunggung keluarga untuk menopang ekonomi kehidupan mereka. Karena Febrianto belum bekerja selepas SMA maka saya tawarkan bekerja meskipun sebagai honorer dilingkungan Kejari Belitung Timur.
“Mudah-mudahan dengan dia bekerja setidaknya bisa membantu menopang ekonomi keluarganya. Apa yang saya lakukan ini merupakan satu bentuk kepedulian dan empati terhadap keluarga korban,” tukas Abdur Kadir.**(Fuad/Suryadi)