Buserindonews.com
Tambelang, Buser Indonesia || Menyikapi terjadinya kasus perundungan di dunia pendidikan, dibutuhkan peran aktif seluruh pihak baik itu orang tua, keluarga, sekolah, juga masyarakat dilingkungan sekitar dalam mencegah dan mengatasi terjadinya aksi bullying.
Hal tersebut disampaikan oleh Camat Tambelang, Cecep Supriyadi usai mengikuti kegiatan pembinaan dan sosialisasi tim pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan PAUD, PNF, SD dan SMP dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, bertempat di SMPN 1 Tambelang pada Selasa (16/10/2023).
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi yang sudah menginisiasi kegiatan ini, termasuk segenap panitia penyelenggara,” ucapnya.
Cecep menjelaskan, pendekatan seperti ini dapat memberikan wawasan kepada para siswa mengenai nilai-nilai toleransi, peduli terhadap sesama, serta menumbuhkan sikap saling menghargai dalam menyikapi perbedaan yang ada tanpa harus mengedepankan kekerasan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesadaran dan mengedukasi siswa tentang pentingnya menghentikan tindakan perundungan, kekerasan di sekolah dan mempromosikan sikap saling menghargai dan menghormati di lingkungan sekolah,” jelasnya.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat agar bersama-sama bekerja mencegah dan mengatasi tindakan kekerasan, perundungan dan bullying di lingkungan sekolah sehingga lingkungan sekolah menjadi aman, nyaman, dan positif bagi semua siswa.
“Semua pihak harus bersinergi menghilangkan tindakan ini, dimulai dari orang tua, keluarga, lingkungan, sekolahan serta lainnya untuk mendukung generasi emas di tahun 2045, di mana pada masa ini diharapkan anak-anak kita saat ini memiliki kemampuan serta karakter yang dapat dibanggakan, keahlian dan ketrampilan serta wawasan yang mampu membawa masa depan Indonesia menjadi jauh lebih baik,” tegasnya.
Cecep berharap, melalui langkah-langkah seperti ini dapat mendorong kesadaran seluruh pihak bahwa tindakan perundungan semacam itu harus dihentikan. Sebelum menimbulkan kerugian fisik dan mental bagi para siswa di sekolah.
“Bersama kita wujudkan generasi anti perundungan, bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah, rubah menjadi toleransi dan saling menghargai dengan meningkatkan wawasan pengetahuan menuju generasi emas 2045,” tutupnya.(boby/red)