DANA DAK SMP SATAP KARANGSEMBUNG MANGKRAK DAN TERTUTUP , PEMBANGUNAN TERBENGKALAI

Kabupaten Cirebon, buserindonews.com-Dalam Undang Undang sudah sangat jelas keterbukaan informasi publik merupakan bagian dari tugas media sebagai sosial kontrol. Hal demikian mempunyai tujuan agar masyarakat mengetahui anggaran dari pemerintah di alokasikan dan peruntukan untuk apa dan bagaimana prosesnya. Khususnya dalam bidang pendidikan, dalam hal ini menyangkut DAK SMP SATAP KARANGSEMBUNG

Namun sayang hal tersebut tidak berlaku di SMP SATAP KARANGSEMBUNG Kab. Cirebon, yang mana ketika media mengadakan konfirmasi ke sekolah, baik komite bahkan kepala sekolah tidak ada di tempat seolah seperti menghindar dan menutupi sesuatu. Bahkan pihak kepala sekolah  Junaedi sangat susah di hubungi.

Entahlah apa yang terjadi sebenarnya dalam pelaksanaan DAK SMP SATAP KARANGSEMBUNG tersebut sehingga tidak satupun keterangan yang diberikan oleh pihak terkait seperti di selimuti kebohongan publik.

Bahkan untuk keterbukaan informasi anggaran DAK ini, yang biasa tertuang dalam papan proyek pun tak ada di lapangan. Untuk bangunan sendiri, publik  tercengang karena belum ada penyelesaian dan terbengkalai. Selain itu, hal yang lebih membuat awak media tercengang adalah dengan anggaran yang hanya Rp 345.920.000 dibuat tiga lokal ruang kelas ditambah pembangunan dua ruang toilet

Menurut salah satu pekerja yang tidak mau disebutkan identitas nya mengatakan bahwa
Proyek pembangunan ini sudah terbengkalai sejak bulan september silam dikarenakan belum ada dana yang cair kembali.” ujar narasumber

“Dari informasi yang kami dapat bahwa anggaran sudah turun semua untuk pengerjaan tahap 3, tapi uangnya belum diterima. Padahal pengerjaan sudah dalam tahap terkahir,” ujar salah satu pekerja

“Dari jumlah anggaran Rp 345 juta yang kami ketahui, kami masih kewalahan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena bahan material yang kami butuhkan belum bisa di sediakan oleh pihak sekolah dengan alasan anggaran belum bisa di ambil karena ada nya keterlambatan dari pihak Disdik nya” lanjut pekerja lainnya.

Sementara itu, menurut Mukhidin (39) salah seorang penggiat Kontrol sosial dari Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) menyayangkan mangkraknya Rehabilitasi Ruang belajar & Pembangunan Jamban siswa/Guru di SMP SATAP KARANG SEMBUNG tersebut  “Kami merasa prihatin dengan kejadian Mangkraknya Pembangunan di SMP SATAP KARANG SEMBUNG ini, bagaimana pun juga jenis kegiatan yang di biayai oleh Anggaran Negara seharusnya dilakukan dan di laksanakan dengan sungguh sungguh sesuai dengan aturan yang ada, oleh Pihak sekolah, apa lagi terkait anggaran DAK yang jelas di pertanggung jawabkan Hukum nya.

Pantas pembangunan sekolah SMP SATAP KARANG SEMBUNG belum selesai sehingga banyak warga yang curiga terhadap panitia dan pihak sekolah,” ungkapnya.

Mukhidin berharap kepada Pemkab Cirebon khususnya Dinas Pendidikan untuk segera menyelesaikan pembangunan Rehabilitasi ruang belajar dan pembangunan Jamban siswa/Guru di SMP SATAP KARANG SEMBUNG “Mau sampai kapan selesainya karena pengerjaanya sudah hampir 4 bulan belum selesai. Padahal sudah memasuki akhir tahun dan para siswa belum bisa menempati ruang belajar baru, ingat sarana prasarana pendidikan itu lebih penting untuk masa depan kaderisasi,” tandasnya.

Entah banyak penggelapan apa dalam pelaksanaan DAK sehingga pihak sekolah memberikan keterangan yang terkesan berbelit-belit dan menutupi pelaksanaan kegiatan tersebut.

( Tim )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *