Depok Purwakarta Punya Tempat Ngabuburit Eksotik dan Ekstrim Layak Dijadikan Obyek Wisata

Purwakarta | Buserindonews.com – Wilayah Kp.Cijeuler Desa Depok Kec.Darangdan Kab. Purwakarta punya tempat yang eksotis dan ekstrim dan layak dijadikan tempat pariwisata atas keindahan alamnya, dimana disepanjang jembatan KA Cisomang dan sekitarnya terdapat sungai Cisomang yang sangat curam dan dipenuhi bebatuan serta masih banyak pepohonan yang rindang dengan aneka isi habitat yang ada termasuk hewan seperti monye, dan hewan hewan lainnya.

Kalau dilihat dari Geografis jembatan sungai tersebut menghubungkan sungai dari Mulut Depok Ke sungai Citarum, lalu aliran sungai
Itu menuju ke Danau Jatiluhur.

Saat kami red Selasa,13/04/2021 melihat lokasi tersebut banyak melihat warga yang tampak sedang menikmati suasana di Jembatan KA Cisomang yang menjadi lokasi favorit ngabuburit ekstrem dan eksotis daerah Cijeuler Desa Depok Kec.Darangdan Kab. Purwakarta. Ngabuburit seolah sudah menjadi kebiasaan untuk mengisi waktu menjelang buka puasa.

Banyak aktivitas dilakukan warga, seperti pengajian atau jalan-jalan ke tempat-tempat spesial. Di Purwakarta, terdapat beberapa lokasi yang layak dikunjungi untuk ngabuburit, salah satunya Jembatan Kereta Api Cisomang, Kp.Cijeuler Desa Depok, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta.

Lokasi ini termasuk lokasi favorit bagi warga sekitar ketika Ramadan tiba. Tak heran banyak warga menghabiskan waktu ngabuburitnya di tempat ini. Lalu, apa yang spesial? Pertama karena ngabuburit di lokasi ini tidak berbiaya alias gratis.

Kedua, ada sensasi lain ketika menikmati senja di jembatan dengan ketinggian kurang lebih 105 meter dan panjang 243 meter ini. Bisa dibayangkan adrenalin akan terpacu saat beraktivitas di atas jembatan setinggi itu. Tapi harus diingat, Jembatan KA Cisomang tidak direkomendasikan untuk penderita akrofobia atau ketakutan ekstrem secara irasional terhadap ketinggian, karena akan berisiko sangat tinggi.

Pemandangan dari atas jembatan begitu luas, tidak terhalang sama sekali, hamparan sawah, sungai, hutan dan gunung terlihat sangat jelas. Dengan pemandangan yang begitu indah, banyak warga memanfaatkan lokasi tersebut untuk berswafoto atau membuat konten di media sosial. Biasanya para pengunjung sudah ramai di jembatan antara pukul 16.00-17.30 WIB.

Lebih ekstrem lagi bahwa jembatan itu masih aktif, kereta api dari Bandung ke Jakarta atau sebaliknya selalu melintas. Meskipun dari dulu hingga sekarang belum pernah terdengar ada yang mengalami musibah kecelakaan, tapi tetep saja cukup menegangkan lantaran saat kereta melintas sangat terasa getarannya.

Menurut Kholik, selasa 13/04/2021 Dikantornya  selaku Kades setempat, menuturkan ” kedepannya rencana tempat tersebut akan diprogramkan oleh pihak Desa untuk dimanfaatgunakan sebagai aset desa yang bermanfaat dan menghasilkan buat pembangunan didesa Depok, kami tidak punya PAD tetap, untuk itu perlu digali yang salah satunya Sumber Daya Alam yang ada, dan akan diupayakan sebagai tempat obyek wisata baik untuk arung jeram, dan obyek wisata lainnya, dan rencananya akan di ajukan ke pihak terkait dalam hal ini dinas/ kementrian kepariwisataan”. Tutur Kholik.

Menurut salah satu warga Dede 39 tahun, “selama ini belum pernah terdengar terjadi kasus tertabrak KA atau jatuh dari jembatan, sehingga jembatan KA Cisomang termasuk aman untuk menjadi lokasi favorit ngabuburit, tapi juga jangan melakukan hal-hal yang dapat membahayakan jiwa paling penting berhati-hatilah jangan melongo selama berada di jembatan karena kereta selalu datang secara tiba-tiba,”ujar Dede.

Dijelaskannya, jembatan ini berada di perbatasan antara Kabupaten Purwakarta dengan Kabupaten Bandung Barat. Maka wajar, apabila pengunjung lebih didominasi warga yang berasal dari wilayah perbatasan dua kabupaten itu.

Sementara itu, warga lain yang biasa ngabuburit di Jembatan Cisomang, mengakui bahwa Jembatan KA Cisomang merupakan lokasi ekstrem sekaligus Eksotis juga berbahaya, namun hal itu tidak menyurutkan mereka untuk tetap menjadi pengunjung musiman dibulan Ramadhan.

“ Jembatan KA Cisomang ini dibuat dan dioperasikan sekitar tahun 2006 , sementara’ jembatan KA lama cisomang tidak dibongkar masih terbentang disepanjang sungai Cisomang namun sudah tidak digunakan.

Kalau kereta melintas dijembatan yang baru suka terdengar klakson dan kami bisa minggir. Terlebih di jembatan ini disediakan tempat disepanjang pinggir jembatan untuk warga yang melintas baik pejalan kaki maupun kendaraan R2,” kata Dede.(Saepul B/Dedi H)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *