Blora || buserindonews.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Blora terus berkomitmen meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan para guru serta tenaga kependidikan di wilayahnya. Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Blora, Kariyono, menjelaskan beberapa langkah strategis yang telah dilakukan untuk mewujudkan hal ini.
Pengembangan Kompetensi Guru Kariyono menyampaikan bahwa peningkatan kompetensi guru dilakukan dengan mendata seluruh guru melalui Dapodik (Data Pokok Pendidikan) dan melibatkan mereka dalam Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). “PPG diselenggarakan di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang ditunjuk oleh Kemendikbud,” ujarnya. Diruang kerjanya Senin (14/10/2024).
Proses Sertifikasi Guru Dalam hal sertifikasi, guru yang ingin bersertifikasi harus memenuhi syarat seperti lulus PPG, memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), dan melakukan registrasi guru. “Tantangannya ada pada validasi data guru, karena kadang data di Dapodik dan PDDIKTI (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) belum sinkron,” jelas Kariyono. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan pencocokan data (Rekom).
Kebutuhan Tenaga Pendidikan Kariyono juga mengakui adanya kekurangan tenaga pendidikan di Blora. “Saat ini ada kekurangan, tetapi tidak signifikan. Dalam 2-3 tahun terakhir, sekitar 3.161 tenaga pengajar diadakan melalui skema PPPK. Tahun ini, akan ada lagi 385 formasi baru untuk guru mapel dan guru kelas,” tambahnya.
Kebijakan Guru Honorer Terkait guru honorer, Kariyono menekankan peluang besar bagi mereka untuk diangkat menjadi ASN melalui seleksi PPPK. “Selama terdaftar di database BKN dan masuk dapodik, peluangnya besar. Sekitar 90% honorer di sekolah negeri berpeluang diangkat sebagai PPPK,” ungkapnya.
Program Pelatihan dan Penghargaan Dinas Pendidikan Blora juga menyediakan berbagai program pelatihan bagi guru, seperti PPG dan PAI, serta memberikan penghargaan kepada guru berprestasi dalam bentuk uang pembinaan dan beasiswa untuk peningkatan jenjang pendidikan.
Menghadapi Era Digital Dalam menghadapi tantangan era digital, program Guru Penggerak menjadi kunci untuk mempersiapkan guru agar lebih adaptif terhadap teknologi. “Di Blora, sudah ada 680 guru penggerak yang dilatih dalam penggunaan teknologi untuk meningkatkan proses pembelajaran di sekolah,” ujar Kariyono.
Distribusi Guru di Daerah Terpencil Dinas Pendidikan juga memastikan distribusi tenaga pendidik di daerah terpencil dengan memutasi guru yang jauh dari domisili, khususnya bagi mereka yang senior. “Kami tarik guru senior yang jauh dari tempat tinggalnya dan menempatkan mereka di daerah yang lebih dekat,” tutup Kariyono.
(Angga)