Diskusi Sistem Pengelolaan Hutan Bersama Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat Dan Japan Environmental Education Forum Serta LMDH 

Buserindonews.com

Kabupaten Bekasi – Diskusi yang di motori JEEF (Japan Environmental Education Forum), FKKM (Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat) dalam pembelajaran yang terdiri dari keseluruhan 4 season bersama 6 kelompok diantaranya LMDH (Lembaga Masyarakat Hutan) KTH (kelompok Tani Hutan) dan Koperasi Perhutanan Sosial dari 6 Desa di 3 Kecamatan yang ada di kabupaten Bekasi pada Minggu (19/03/2023)

Belajar bersama
Belajar bersama dengan FKKM, JEEF, LMDH, KTH dan Koperasi Perhutanan Sosial.

Sekretaris Eksekutif FKKM (Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat) Andri Santoso selaku moderator dalam diskusi yang di beri nama Belajar Bareng ia mengatakan, “mulai kebayang apa yang mau dilakukan ke depan untuk memperbaiki kondisi di lapangan bagaimana menghutankan kembali dan juga bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi di masyarakat, ini sebagai bekal mereka untuk membuat perubahan di lapangan,” ucap Sekertaris Eksekutif Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat Andri Santoso.

 

Lebih lanjut ia menambahkan, “bagaimana kita memperkuat kelompok-kelompok masyarakat membenahi ekonomi di lingkungan terutama kehutanan di Indonesia untuk bisa merubah pemikiran dalam pembelajaran kedepan.”

Andri berharap,” untuk semua kelompok agar semangat, selain mencermati perubahan di lapangan kelompok juga bisa lebih solid dalam menyikapi persoalan di yang ada, serta memperbaiki kondisi lingkungan dengan meningkatkan pola tanam untuk meningkatkan pendapatan masyarakat,” tandasnya.

 

Sri Marjono selaku Program Manager JEEF (Japan Environmental Education Forum) meminta agar setiap kelompok memahami tentang kawasan hutan dan pengelolaannya, mengerti tentang hukum, menjaga kondisi hutan serta melestarikan keberadaan hutan yang ada, terkait pembelajaran selama ini supaya hutan tetap terjaga, jadi kalau fungsi hutannya baik jadi masyarakatnya juga ada punya penghasilan yang baik,,” kata Sri Marjono.

 

Dia (Sri Marjono-red) meminta untuk kelompok-kelompok harus lebih sabar karena lahannya penuh dengan masalah, serta banyak lagi permasalahan yang harus dihadapi oleh kelompok-kelompok di sini, “saya rasa mereka harus bersabar menjalani peraturan yang ada dan terus semangat,” pungkas Sri Marjono Program Manager Japan Environmental Education Forum.

 

Di tempat yang sama Samsuri selaku ketua Koperasi Perhutanan Sosial Tarumanegara LMDH Segarajaya Lestari menurutnya pembelajaran kerjasama antara JEF bersama konsultan nya sangat mempunyai arti besar bagi kelompok Tani dan LMDH yang ada di Tarumajaya dan Muaragembong, banyak informasi-informasi bagaimana masyarakat bisa mengetahui tentang program Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) supaya masyarakat ke depan bisa mengelola kawasan hutan sebagaimana mestinya, sudah sepatutnya kawasan hutan itu harus dapat dijadikan peningkatan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar,” Tandasnya.

 

Taufik selaku Ketua KTH Wana Lestari Pantai Harapanjaya, “Dari hasil pembelajaran ini mudah – mudahan kedepan kita bisa lebih paham mengenai lahan kawasan hutan, besar harapan kami bisa terjalin kerjasama dengan semua instrumen dan stakeholder baik dari kementerian, Perhutani serta semua elemen bisa terjalin kerjasama yang lebih konkrit lagi kedepan nya,” paparnya.

 

terkait kondisi di lapangan menurut Taufik masih semrawut dengan adanya persengketaan pada masyarakat itu sendiri, mungkin itu di karenakan masih banyak tumpang tindih kebijakan baik dari pemerintah desa, perhutani dan sebagainya.semoga kedepannya bisa terjalin kerja sama yang lebih baik dan lebih erat lagi,” pungkasnya. (Ics/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *