Bandung (BI) – Berawal dari percobaan penggilingan pasir antara galian pasir PT Alyamin dan galian PT Bis, karena merasa tersaingi bisnis pasirnya PT (AY) diduga merasa tersaingi masalah harga pasir oleh PT Bis yang lebih murah.
Kejadian bermula pada Senin malam (9/3) sekira pukul 2:30 WIB dini hari, PT (AY) berusaha melakukan penyerangan terhadap PT Bis yang berlokasi di Jln Raya Lingkar Nagreg Desa Ciherang Kec Nagreg Kab Bandung.
Diduga pelaku penyerangan 19 orang dengan senjata tajam (sajam) lengkap dan dikomando langsung Haji Yamin dan berusaha mengancam pihak keamanan setempat dengan senjata tajam (sajam) dan pelaku penyerangan ada seorang perempuan, diduga kuat orang suruhan PT (AY) yang sengaja diperintahkan oleh pihak PT (AY).
Buntut dari penyerangan semalam karena tidak puas dengan penyerangan semalam, karena orang yang dicari saudara Tikno selaku owner tidak ada di lokasi, pada pagi harinya sekitar pukul 8:30 WIB, terjadi lagi penyerangan ke PT Bis dan memicu keributan dan massa yang semalam hanya 19 orang, pada penyerangan pagi hari bertambah lebih dari 40 orang dan melakukan pengeroyokan dan pemukulan serta pengerusakan bangunan yang ada di PT Bis, tempat para pekerja istirahat.
Akibat kejadian tersebut, 4 orang pekerja PT Bis mengalami luka robek di kepala dan wajah memar akibat pukulan dan benda tumpul. Diantara orang yang kena luka akibat penyerangan (Cepi 34 thn, Agam 33 thn, Arip 50thn dan Imam 20 thn).
Mereka semua korban luka yang kena luka sajam dan benda tumpul lainya dan pengancaman dari PT (AY) tidak hanya kepada pihak PT Bis, malah mengancam anggota babinmas saudara sertu (S) anggota Danramil Cicalengka.
Hasil dari konfirmasi tim kami di lapangan pihak PT Bis akan mengadukan ke pihak berwajib terkait kejadian pengerusakan dan penyerangan terhadap anak buahnya dan pengerusakan lahan bangunan.
“Karena saya selaku Manager (owner) PT Bis sudah berupaya mengajak duduk bersama dan menyelasaikannya secara mediasi tentang permasalahan dan kejadian penyerangan Senin malam dan sudah berusaha menghubungi H. Yamin selaku Manager PT, tapi kenapa pagi hari tepat jam 7:30 wib, segerombolan orang yang dikomando H.Y. dalam keadaan mabuk berat merusak dan menyerang para pekerja yang sedang di lapangan dan merampas kunci beko kepada operator yang sedang operasi,” ungkap Tikno, Selasa (10/3/2020).
“Pihak kepolisian yang saya hubungi mengungkapkan, permasalahan ini sudah saya limpahkan ke polres dan ditangani pihak polres langsung dan korban diarahkan untuk melapor ke pihak Polresta Bandung,” ungkapnya.
Sampai saat ini permaslahan kejadian masih ditangani pihak Polresta Bandung menunggu hasil visum dari tim porensik polresta, sementara korban masih dimintai keterangan terkait kejadian disesuaikan dengan hasil lapangan dan fakta yang ada. Tim kami masih menunggu kelanjutan tidak naiknya kemeja hijau terkait kejadian ini pihak polresta belum bisa dihubungi sampai saat ini. *(Team/Redaksi)