Kab.Bandung-Buser indonesia PT. Merdeka Inti Persada ( PT. MIP ) sebagai pemenang tender proyek pembangunan terminal dan penataan alun-alun Cicalengka Kabupaten Bandung, belum membayar gaji 4 orang pekerjanya yang ditugaskan untuk merawat dan menjaga fasilitas bangunan yang telah selesai di bangun.
Kepada Buser indonesia. Yoga (38) salah seorang pekerja PT. MIP yang ditugaskan di lokasi proyek menuturkan, ” Saya ditugaskan oleh perusahaan untuk jaga piket malam dengan gaji Rp. 80.000/malam dari mulai bulan Desember 2019 sampai sekarang belum dibayar, serta kerja di siang harinya membersihkan serta merawat bangunan beserta rekan kerja yang lain dengan gaji yang sama sebesar Rp. 80.000/hari sudah 3 minggu ini belum di bayar oleh pihak PT. MIP, ” Tuturnya.
Padahal saya beserta ketiga rekan yang bekerja disini sama-sama merantau dari berbagai daerah, tapi hak kami semua belum di bayar oleh pihak perusahaan. Apabila di jumlahkan total gaji kami berempat yang belum dibayar 9perusahaan sebesar Rp.12.320.000,00 (dua belas juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), dan hingga kini pihak perusahan sulit untuk dihubungi, “Lanjut Yoga.
Ketika ditanya terkait ada bangunan yang masih belum selesai di cat, Yoga menjelaskan, ” Bahwa jangankan untuk membeli cat, pulsa listrik saja untuk kebutuhan penerangan sudah satu bulan tidak terbeli sehingga apabila malam hari disini gelap dan menjadi rawan kejahatan, ” Jelas Yoga.
” Kondisi gelap tersebut memancing orang untuk melakukan kejahatan pencurian barang/material yang ada dilokasi proyek. Hal tersebut pernah terjadi dimana selang air hilang di curi, tapi sudah di laporkan kepada perusahaan dan di proses pihak kepolisian sektor Cicalengka “.
” Pernah terjadi juga orang mau mencuri lampu penerangan, tapi tidak sampai berhasil karena cepat ketahuan dan saya kejar. Hasilnya kepala saya yang bonyok terkena lemparan batu dari pencuri yang lari menyelamatkan diri. Saya sudah menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan maksimal, bahkan untuk biaya pengobatan kepala saya ke dokter akibat lemparan batu pencuri harus meminjam dulu kepada orang lain dan saya lunasi dengan uang sendiri, ” Ungkap Yoga lebih lanjut.
Yoga berharap, ” Pihak perusahaan segera membayar gaji kami yang selama ini menjadi hak kami. Karena perusahaan sudah berjanji akan membayarkan gaji kami ketika selesai pembukaan alun-alun Cicalengka,” Harapnya.
Beberapa hari kemarin ada yang datang dari Disperkimtan yang salah satunya bernama Erna. Kepada Erna kami menanyakan hak kami soal pembayaran gaji untuk kami, jawabnya, sudah kami bayar lunas ke PT. MIP, ” Sambung Yoga.
Selanjutnya Erna meminta kami untuk membersihkan rumput liar yang tumbuh di lokasi proyek, saya mengatakan, bagaimana kami mau bekerja sedangkan hak kami yaitu gaji belum di bayarkan, ” Pungkas Yoga mengakhiri pembicaraan.
Proyek pembangunan yang telah menelan dana sekitar kurang lebih 8,3M ini sudah selesai pembangunan pada akhir Desember 2019, tapi sampai sekarang alun-alun dan terminal Cicalengka ini masih belum bisa dinikmati masyarakat. Padahal masyarakat sangat menantikan melihat wajah baru alun-alun Cicalengka yang menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Cicalengka.
Sampai berita ini di tayangkan, Sabtu (14/03/2020), belum ada tanggapan dan klarifikasi dari pihak PT. MIP mengenai keterangan Yoga. Beberapa kali team media menghubungi tapi belum pernah ada tanggapan dan jawaban atas kejadian tersebut.(jay)