Buser Indonesia | OKU Timur – Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Prof. Dr. Nunuk Suryani, S.Pd., dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Selatan Drs. Riza Fahlevi, M.M. hadiri kegiatan optimalisasi peran guru dalam mengembangkan potensi anak di Era Digital berdasarkan Kurikulum Merdeka Belajar dilaksanakan di Lapangan Bola Sidomakmur (KONI) Kecamatan Belitang, Sabtu (11/3).
Turut hadir pula mendampingi Bupati OKU Timur Asisten III OKU Timur Sutrisno, S.E., M.M., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur Wakimin, S.Pd., M.M., dan Kasat Pol PP OKU Timur Drs. Vikron, M.M.
Dalam sambutannya Bupati OKU Timur mengatakan Pendidikan sangat penting, pendidikan tidak hanya mempelajari fakta, karena dalam pendidikan akal juga harus berfikir, disini artinya mempelajari fakta namun pada intinya bagaimana caranya agar dapat berfikir dan merasakan sesuatu. Menurutnya ilmu pengetahuan sangat penting untuk menghadapi segala rintangan yang ada di dunia.
Selain itu, Ia mengatakan peran orang tua sangat berperan penting dalam pendidikan anak, tapi untuk membuka tabir dari ilmu pengetahuan itu semuanya ada di peran guru yang ada di sekolah.
“Peran orang tua dalam mengembangkan potensi anak di era digital berdasarkan kurikulum merdeka belajar terus digaungkan. Digitalisasi terus digaungkan karena kita lahir dengan anak itu sudah beda zaman, di sini para guru di OKU Timur saya harapkan agar dapat mengimbangi apa yang telah digaungkan, mau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan zaman. Saya berharap fungsi guru dalam kemajuan pendidikan khususnya di Kabupaten OKU Timur kuncinya ada di guru“, ujar Bupati OKU Timur.
Bupati menuturkan bahwa Digitalisisasi di OKU Timur pernah dicanangkan di SMP 1 Martapura, bisa dikatakan bahwa Kabupaten OKU Timur adalah yang pertama kali melakukan digitalisasi di Sekolah Negeri.
“Saya tidak menginginkan anak-anak di OKU Timur tertinggal dari daerah lain, untuk itu saya berharap potensi guru yang ada di OKU Timur ini agar dapat ditingkatkan seiring dengan kemajuan zaman“, imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Selatan Drs. Riza Fahlevi, M.M, menyampaikan permohonan maaf dari Gubernur Sumsel yang harusnya hadir, namun saat bersamaan beliau ada kegiatan lainnya. Ia pun mengapresiasi tenaga pendidik di OKU Timur yang mau mengembangkan diri.
“Mau tidak mau tenaga pengajar harus disiplin, jika disiplin apapun keputusan pusat dalam penyempurnaan kurikulum maka kita akan menghadapinya dengan gembira. Tenaga pengajar harus memiliki inovasi, dan terus memotivasi para pelajar agar semangat dalam menuntut ilmu“, ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama pula Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Prof. Dr. Nunuk Suryani, S.Pd., turut memberikan arahan dan bimbangan terhadap peserta kegiatan yang hadir. Ia menjelaskan keunggulan kurikulum merdeka tentu lebih relavan dan interaktif, dimana pembelajaran melalui kegiatan proyek dalam kurikulum tersebut memberikan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi suatu peristiwa.
“Potensi peserta didik untuk melihat dan menggunakan keterampilan dalam memecahkan masalahnya itu akan terasah”, tuturnya. (EA)