BUSER INDONESIA || Purwakarta – Uluran tangan siapapun yang peduli berupa tempat layak huni, kursi roda dan kebutuhan hidup sehari-hari lainnya sangat diharapkan Hasanudin (43) pria yang saat ini kedua kakinya mengecil dan tidak mampu berjalan normal, warga Kampung Cilangkap RT. 006 RW. 003 Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa barat,
Hasanudin tinggal bersama anak dan istrinya di rumah panggung yang sudah bertambal-tambal, semacam terpal plastik dengan bilik dan pintu bolong yang jauh dari layak. Tampak bangunan rumah jauh dari kesan segar nan asri, miris. Hal ini diketahui Tim media, sejak beberapa hari lalu dari berbagai sumber yang langsung dibuktikan ke lokasi warga tersebut berada.
Bantuan Pemerintah sudah pernah diterimanya, semoga kedepannya bisa mendapatkannya kembali bantuan yang diperlukan, sehubungan Kondisi ekonomi keluarganya yang masih memprihatinkan, membuat keluarganya tidak mampu berbuat banyak lebih bagus untuk mengobati penyakit yang dideritanya saat ini, semakin hari harap semakin baik dengan kedua tulang kakinya yang saat ini kaku dan mengecil sehingga tak mampu bergerak, kedepannya mudah-mudahan bisa normal kembali.
“Sudah 2 tahun saya menderita penyakit ini, siang dan malam kadang tidak bisa tidur, terkadang tiba-tiba nyeri, saya cuma bisa pasrah dengan semua ini,” ucap Hasanudin
Faktor ekonomi menjadi penyebab dirinya tidak melakukan pengobatan maksimal, tidak mau berobat ke rumah sakit karena takut akan memakan biaya besar
“Karena tidak punya biaya, jangankan buat biaya berobat, untuk makan sehari-hari saja harus mengandalkan istri dan anak yang masih sekolah, bekerja semampunya sesuai yang diperintahkan orang yang membutuhkan yang penting halal mendapatkan uang buat mencukupi sehari-harinya,” ungkap Hasanudin.
“Jangankan buat Berobat ke dokter yang jauh dan bagus, buat makan sehari-hari saja kurang, harus menunggu ada orang yang memberi untuk makan, pernah ada bantuan sembako dan uang 900 ribu rupiah dari pihak Desa, selain itu mendapat bantuan tongkat dari Dinas Sosial, kalau bisa ada kursi roda yang bisa dipakai mandi, kasihan istri kalau sedang mandiin saya, dia sabar,” Alhamdulillah ucapnya.
Melihat kondisi rumah panggung dengan papan kayu dan sebagian Palupuh (bambu yang dibelah) sulit bagi Hasanudin untuk bergerak menggunakan kursi roda atau tongkat, terlebih saat berada di dapur sekaligus tempat buang hajat seperti yang terlihat di gambar, ironis di zaman modern dimana banyak orang sudah maju, harap ada kepekaan lebih baik kedepannya dari kita sesama manusia, untuk peduli kepada sesama yang sangat membutuhkan, fakta kecemburuan sosial sangat kental.
Tim