PAMA ARIA Kelola Sampah Organik Menjadi Cuan Bersama Desa Sumber Jaya Tanah Laut Kalsel

Tanah Laut KALSEL || buserindonews.com, CSR PAMA dan Pemdes Sumberjaya berkolaborasi dalam hal pengelolaan limbah organik melalui budidaya ulat maggot. Selasa (17/10/2023).

Sampah organik dianggap menjadi ancaman serius bagi masyarakat, pasalnya bukan hanya berdampak buruk bagi kesehatan namun juga lingkungan sekitar. Sampah dianggap dapat mengurangi lahan produktif. Karena itu, diperlukan sebuah cara “ Out of the box” dalam penanganan dan pemanfaatan limbah rumah tangga tersebut.

Ulat maggot yang biasa dikenal sebagai lalat hermatia illucens (Black soldier fly/BSF) merupakan Binatang kecil yang di klaim mampu mengurangi sampah rumah tangga sampai dengan 80% melalui mekanisme metaboliknya. Selain itu maggot BSF juga memiliki nutrisi tinggi yang kaya akan protein, dan banyak sekali digunakan sebagai pemenuhan gizi dalam budidaya unggas ataupun ikan air tawar.

1 unit Plant atau semi laboratorium tradisional milik salah satu warga Desa Sumberjaya yang sedang memulai aktivitas budidaya maggot berkesempatan untuk dikunjungi oleh Team CSR PAMA ARIA. Usia pertumbuhan ulat magoot masih tergolong muda yakni baru 10 hari dan usia rata-rata ideal untuk panen berada di kisaran 35 hari. Potensi produksi maggot jika dikalibrasi dengan jumlah limbah organik sebesar 10 kg dapat menghasilkan ulat magoot sebanyak 5 kg. Maggot untuk pakan ternak bisa dijual dalam bentuk maggot basah/hidup atau dalam bentuk maggot kering yang dapat di lakukan dengan cara pengovenan . untuk kisaran hargapun perupa ia dipatok Rp. 75.000 perkg , sedangkan bibit maggot bsf di patok Rp. 150.000 perkg dan telur BSF harga nya Rp 35.000- Rp 50.000 Per gram.

Menurut CSR Officer PAMA Distrik Aria, Faris Fikardian “Budidaya maggot ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman warga sekitar area operasional serta yang paling utama dapat meningkatkan pendapatan warga , Oleh karna itu Selaku Perwakilan management Pama sangat mendukung penuh untuk budidaya maggot tersebut , agar lebih berkembang dan berdampak baik terhadap lingkungan sekitar” .

( Edy : BUSER INDONESIA )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *