Daerah  

Penanganan Tanggap Darurat Bencana Banjir Alur Sungai Cidurian Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap

Cilacap // (BI) – Penanganan Tanggap Darurat Bencana Banjir Alur Sungai Cidurian Anak Sungai Cibeureum di Desa Tinggarjaya Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap. Minggu 3 Oktober 2021

Dengan anggaran bersumber dari Dana Tanggap Darurat Bencana Kementrian PUPR.
masyarakat merespon dengan baik dengan adanya pekerjaan di daerah tersebut,di karenakan mendambakan perbaikan jaringan irigasi dan infrastruktur untuk menunjang kelancaran air supaya tidak terjadinya banjir.
Pelaksana pekerjaan Penanganan Tanggap Darurat Bencana Banjir Alur Sungai Cidurian Anak Sungai Cibeureum di Desa Tinggarjaya Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy yang dikerjakan oleh CV. Feoda yang beralamat di Jl. Raya Jeruklegi, Cikembulan, Jeruklegi Kulon Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Pemasangan Bronjong di Alur Sungai Cidurian merupakan salah satu perhatian pemerintah terhadap petani dan masyarakat di kecamatan tersebut.
“Pelaksanaan pemasangan bronjong tersebut insya Allah sesuai rencana . Alhamdulillah dalam pengerjakannya semoga bisa segera tuntas tanpa kendala dan tepat waktu.
Secara umum tidak ada masalah, cuma kendalannya di bagian bawah, karena harus menyetop aliran sungai agar tidak dilewati, dan harus dibelokkan dulu. Tidak mudah mengerjakan posisi di dalam sungai,” katanya.
” Pemasangan Bronjong di Alur Sungai Cidurian ini sepanjang 1064 meter, yang terbagi 6 spot untuk sisi kiri Sungai dan 7 spot sisi kanan Sungai”
Mas Sugiarto (62) selaku petani dan mempunyai sawah sekitar 200 bata yang ada didaerah tersebut, sangat berharap adanya perbaikan irigasi dan pananganan sungai Cidurian, agar para petani bisa merasakan panen maximal 3x dalam setahun, harapnya.
“Harapannya dengan adanya penanganan tanggap darurat agar petani disini khususnya pengairan melalui saluran irigasi dan perbaikan alur sungai Cidurian semua aliran air baik itu dari Sungai Cibeureum maupun di saat musim hujan tiba semuanya ditampung disini, dengan kondisi pembuangan air yang kecil dan posisi pembuangan air yang lebih tinggi dari area pesawahan tetapi debit air yang datang sangat besar dan kencang sehingga air itu berbalik dan merendam area pesawahan disini,” tambahnya.
Asep S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *