Daerah  

Potret Manusia Silver Semakin Marak Di Jalanan Kota Dan Pinggiran Wilayah Purwakarta

Purwakarta || BI – Kenyataan yang terlihat dan terdengar saat ini miris dengan berbagai faktor yang tidak elok terdengar dan terlihat, selain kejadian anak muda mabuk dan membacok yang baru-baru ini terjadi, peredaran narkoba, keliaran manusia Silver di kota dan pinggiran wilayah Purwakarta sisi lain kekurangan dari kelebihan Purwakarta yang pembangunannya semakin berkembang pesat. Demikian disampaikan Kang Deni salah seorang tokoh pemuda Purwakarta kepada media di tempat kerjanya, Senin (16/1/2023).

Menurutnya, semakin lama dibiarkan anak-anak muda yang dilapisi warna silver itu semakin marak yang jauh dari kata bersih terawat, bagaimana pori-pori mereka kalau terus-terusan seperti itu, harap Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan berperan aktif lebih ekstra membantu mereka, terlepas mereka warga Purwakarta atau luar Purwakarta.

” Jika diantara mereka terdapat warga luar Purwakarta bisa koordinasi dengan pemerintah tempat mereka berasal, tidak ada kata tidak bisa jika mau peduli nyata siapapun darimanapun mereka perlu perhatian pemerintah dan mereka yang punya kapasitas atau kelebihan semestinya membantu sesamanya meringankan persoalan yang mereka hadapi,” tutur pria yang sering terlihat keliling seputar Purwakarta dan menjumpai orang yang dianggap perlu dibantu selagi dirinya bisa menolongnya.

Diterangkannya, berbagai permasalahan menyedihkan yang muncul sesuai realita tetap dihadapi tinggal bagaimana kita berperan baik dalam situasi saat ini, tanpa harus malu lagi mengakui karena fakta yang sedang terjadi tidak bisa hanya saling menyalahkan, yang terpenting sama-sama sadar dan pentingnya menyatakan sikap peduli diri, keluarga dan sesama.

Kita bersama akan sangat berarti jika mencari solusi untuk kebaikan bukan mendukung hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan kini dan nanti generasi kita, sebagai umat manusia sudah kewajiban partisipasi menjungjung tinggi perdamaian, mulai dari yang terdekat sekitar kita bentuk realita kita ada diantara manusia lainnya.

Sesama bahagia bagian kebahagiaan kita pula, stop korupsi dan hal yang menimbulkan terlalu banyak menghamburkan uang negara yang bisa ditekan atau diminimalisir pemborosan anggarannya, salah satu contoh untuk kunjungan kerja dan seremonial yang tidak menyentuh langsung bagi kepentingan masyarakat hendaknya dikurangi

“Era digital sudah berjalan kenapa tidak kita manfaatkan agar kita bisa menyisihkan anggaran lebih merata untuk kepentingan warga yang lebih memerlukan saat ini, baik untuk kesehatan, pendidikan, sandang, papan dan pangan mereka yang sering kita lihat masih ada warga yang perlu dibantu, terutama bantuan dari pemerintah,” kata Deni.

Fakta yang saat ini terjadi jika kita sering kelapangan baik sengaja atau tidak masih ditemukan warga yang perlu uluran tangan dan bantuan lainnya segera, pemerintah terus berupaya mengentaskan kemiskinan itu kita akui dan kita masyarakat non pemerintah bisa berperan sesuai kemampuan.

Sebagai makhluk sosial perlu nyata peduli dari berbagai sendi kehidupan dengan arief bijaksana, bertanggungjawab atas kelangsungan hidup yang sehat dan wajar sebagai makhluk yang punya nurani dan empati untuk bersatu maju membangun tanpa pandang bulu yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial.

Stop Korupsi Kolusi Nepitisme (KKN) secara nyata bukan sekedar selogan yang membuat ketidakpercayaan dengan sudah banyaknya dipertontonkan hal-hal yang tidak pantas oleh para oknum yang duduk kursi pengemban amanah yang seharusnya mencerminkan contoh teladan baik kepada masyarakat yang selama ini berlangsung.

Banyak hal-hal konyol dan fakta menakutkan membuat sedih siapapun yang mendengar dan melihat baik langsung atau tidak terlepas didalamnya ada hoax atau kebohongan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan saat ini masih berkembang diera digital yang semakin canggih dan dapat di akses mudah berbagai kalangan usia tua muda perlu upaya kuat bersama dan dibuktikan dengan peran Pemerintah melindungi warga itu wajib.

Jika masa depan lebih berkualitas, tentunya hal itu merupakan bekal untuk menyongsong kehidupan! Qng lebih baik dimasa mendatang.

Bagi Mereka berprofesi sebagai manusi silver ini merupakan jalan alternatif yang dilakukan sebagai ladang pekerjaan diakibatkan oleh pandemi ini, berkali kali mereka kejar-kejaran dengan Satpol PP setempat karena aksinya itu melanggar peraturan Pemkot setempat. Menurut kacamata kesehatan bahan yang dipakai mereka itu berdampak pada Kulit yang tidak menyerang secara langsung melainkan dalam jangka waktu yang akan datang.

Lela/Saepul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *