Bengkulu Selatan || buserindonews.com – Proyek pembangunan Water Closet (WC) di Kabupaten Bengkulu Selatan yang bersumber dari APBN melalui dana Instruksi Presiden (INPRES) 2024, menelan anggaran dana Rp 48 miliar, dengan bangunan sebanyak 2.201 unit, berpotensi penyimpangan dan indikasi KKN (Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme).
Proyek pembangunan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan kebersihan lingkungan di masyarakat, Namun itu hanya terkesan slogan saja, seperti yang terjadi di berbagai kecamatan Bengkulu selatan.
pelaksanaan proyek ini menuai perhatian dan sorotan publik, khususnya terkait kualitas pekerjaan yang terpantau oleh awak media “Buserindonews .com “.
Selasa (31/12/2024), Proyek pembangunan MCK yang ada di Bengkulu selatan di temukan berbagai kejanggalan sperti pondasi bangunan menggunakan batu bata, material bangunan berupa pasir pantai dan batu pantai, tiang cor bangunan semestinya di cor mengunakan batu split namun yang ada di lapangan tidak menggunakan coran batu split.
Di takutkan bangunan ini tidak akan bertahan lama hingga menimbulkan kekhawatiran masyarakat, pengamatan di lokasi proyek menunjukkan adanya indikasi pekerjaan yang diduga tidak memenuhi spesifikasi dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB), Sehingga hal ini menimbulkan kekhawatiran adanya penyimpangan dan. indikasi KKN dalam proyek tersebut.
Dengan anggaran sebesar Rp 48 miliar, pekerjaan yang terkesan asal – asalan tentu memicu pertanyaan dari berbagai pihak mengenai pengelolaan dan pengawasan proyek ini.
Dalam pelaksanaan proyek skala besar seperti ini, pengawasan yang ditangani langsung dari pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu menjadi sangat krusial, kualitas dan kuantitas pekerjaan di pembangunan MCK di Bengkulu Selatan menunjukkan kelemahan pengawasan.
Pengerjaan proyek ini perlu dilakukan pengawasan yang super ketat, guna memastikan dana publik dipergunakan sesuai peruntukan dan sebagaimana mestinya, sehingga Dana sebesar itu seharusnya bisa menghasilkan bangunan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
Awak media masih berupaya untuk menghubungi pihak Kontraktor untuk meminta tanggapan, Pihak kontraktor sedang tidak ditempat. Sampai berita ini diterbitkan upaya konfirmasi lebih lanjut kepada pihak terkait masih diupayakan.
(Yoni).