Blora ll buserindonews.com – Ratusan mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang terdiri dari perangkat desa dan kepala desa di Kabupaten Blora, tampak antusias mengikuti kuliah umum Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Program yang bertujuan meningkatkan kualitas aparatur desa ini mendapatkan subsidi dari Pemerintah Kabupaten Blora melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Bupati Blora, Arief Rohman, dalam sambutannya di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora menyatakan kebahagiaannya atas partisipasi aktif kepala desa dan perangkat desa dalam Program RPL. “RPL ini sangat bagus untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) perangkat desa, terutama dalam hal pelayanan kepada masyarakat agar semakin meningkat,” ujarnya kepada wartawan. Ia berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kinerja pemerintahan desa.
Selain Bupati Blora, kuliah umum tersebut juga dihadiri oleh Gus Menteri, yang memberikan materi penting seputar pengelolaan pemerintahan desa yang efektif. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Yayuk Windrati, turut menyampaikan apresiasi atas semangat belajar para peserta. “Kita lihat dan dengar bersama, antusiasme mahasiswa di tengah-tengah kesibukannya melaksanakan kuliah dan melayani masyarakat,” papar Yayuk.
Setelah melewati beberapa semester, saat ini para peserta telah memasuki semester tiga dan sedang mempersiapkan skripsi. Yayuk menyebutkan bahwa program RPL diikuti oleh 273 mahasiswa yang terdiri dari perangkat desa dan kepala desa. “Mereka yang mengikuti program ini patut diapresiasi karena mereka harus membagi waktu antara kuliah dan tugas-tugas mereka di desa,” tambahnya.
Program RPL ini mencakup delapan bidang studi, yaitu pendidikan, ekonomi administrasi perkantoran, akuntansi, manajemen, ekonomi pembangunan, pendidikan sosiologi antropologi, dan pendidikan luar sekolah. Program ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pemerintahan desa, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan publik di desa-desa di Blora.
Yayuk menekankan bahwa tujuan utama dari Program RPL adalah untuk meningkatkan kualitas desa melalui peningkatan SDM. “RPL ini bertujuan untuk meningkatkan SDM. Artinya, jika SDM meningkat maka kualitas desa sendiri juga meningkat, baik dari segi pelayanan maupun dalam bidang pemerintahan,” pungkasnya.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Blora dan antusiasme yang tinggi dari para peserta, Program Rekognisi Pembelajaran Lampau diharapkan dapat menjadi model peningkatan kapasitas aparatur desa yang efektif dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan desa di Kabupaten Blora.
(Angga)