Prabumulih Sumatra Selatan 18 Februari 2025 buser Indonesia news. com
imbas dari limbah yang melanda masyarakat terjadi kesepakatan yang tak kunjung ada titik terang, masih menjadi dugaan pasalnya pihak pertamina baik Humas maupun HSE sampai saat ini tak menghiraukan konfirmasi melalui via wahstap dari awak media,
kejadian yang diduga merugikan Masyarakat akibat kesepakatan yang dibuat pihak pertamina dan dirinya yang berkisar ratusan juta rupiah,
hal tersebut bermula ketika terjadi insiden yang diduga limbah dari kegiatan pertamina yang menyebabkan tak bisa dipakainya air bersih masyarakat, tepatnya di kelurahan anak petai kota Prabumulih,
sehingga terjadi suatu kesepakatan dengan Romli dan pihak pertamina untuk menyuplai air bersih ke masyarakat yang terdampak limbah, pada tanggal 7 September 2024 lalu
Romli(Calik) mengatakan kesepakatan yang dibuat adalah sampai air bersih bisa di gunakan lagi telah di sepakati pihak pertamina melalui (R) menyuplai air bersih sebanyak 18 ton per hari di 6 tempat dengan harga Rp 80,000 perton,
ketika dikonfirmasi ke salah satu warga Mega membenarkan hal tersebut
“benar pak kami mendapat suplai air bersih selama 3 bulan lamanya, sebanyak tiga kali sehari ” tuturnya
namun yang menjadi dilema ketika sudah selesai kesepakatan dan penagihan jumlah nominal ke pihak pertamina ,(R) seakan menemui jalan buntu,
“sudah beberapa kali saya menanyakan perihal pembayaran suplai air bersih yang saya lakukan, baik via wahstap maupun di datangi langsung ke kantor pertamina namun masih tak kunjung juga dibayar” ujar Romli
“saya akan terus meminta hak saya, bahkan permasalahan ini telah saya laporkan dan meminta DPRD kota Prabumulih untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini ” tutup Romli
bluee5