Belitung Timur, BI- Yusli akan mengancam bakal mundur dari jabatannya sebagai Bupati Belitung Timur 2015-2020.Hal ini terkait proses pencalonannya pada Pilkada Belitung Timur 2020.
Yuslih mengaku optimistis dapat maju pada Pilkada Belitung Timur 2020 jika proses pencalonan di tingkat parpol berjalan secara demokratis.
Namun, bila ia merasa proses pencalonan sudah tidak demokratis, dirinya akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Bupati Belitung Timur.
Yuslih mengaku sudah melakukan penjajakan ke sejumlah partai beberapa waktu terakhir.
Namun yang ia sayangkan, saat didatangi, sejumlah parpol menyampaikan bahwa mereka telah memiliki calon yang sama.
“Jangan seperti terkesan memborong partai, kalau orang tidak punya partai bagaimana orang bisa mencalonkan. Benar benar terapkan demokrasi politik, orang lain juga punya kesempatan untuk mencalonkan diri, jangan cara seperti itu, itu pemilihan politik tidak benar, Mungkin juga termasuk kategori kejahatan politik,” ujar Yuslih saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (23/7/2020).
Menurut Yuslih, hal ini bukan permasalahan menang atau kalah.
Proses pencalonan pada Pilkada, kata dia, harus berjalan demokratis.
Menurutnya, proses demokrasi harus berjalan dengan sehat, dan bukan dengan cara memborong partai.
Jika hal itu tetap terjadi, dirinya akan akan mengundurkan diri secara resmi dari jabatannya sebagai Bupati Beltim.
Yuslih mengatakan, ia tidak bisa mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Bupati Beltim dalam Pilkada 2020 sebab sejumlah Parpol ia nilai akan berkoalisi secara besar-besaran.
“kemarin saya coba kepartai A sudah milik ini, datang kepartai B sudah dukung ini, saya coba ke partai C dia jawab ikut instruksi pusat dukung ini, jadi kalau semua dukung itu saya harus kemana,” ujarnya.
Kepada sejumlah wartawan di Belitung Timur, Yuslih bahkan mengaku bahwa niatan itu sudah ia sampaikan ke Yuri Kemal, putra Yusril Ihza Mahendra , melalui pesan singkat
Sementara Yuri Kemal adalah sosok yang digadang-gadang bakal mencalonkan diri di Pilkada Belitung Timur 2020 dan sejauh ini sudah mendapatkan rekomendasi dari PBB dan Partai Demokrat. (Fuad /Suryadi)