Meriam Pohon aren meriahkan suasana Lebaran idul fitri 1443 H. Desa Mahela Kec.Birayang Barabai Kalsel.

Barabai HST KALSEL || buserindonews.com, Dalam mengisi Suasana lebaran idul Fitri 1443 H, salah satu desa Mahela Barabai adakan meriam terbuat dari batang pohon aren atau dikenal dengan batang pohon Hanau dihari lebaran yang sudah menjadi tradisi warga masyarakat di Desa Mahila Kec.birayang Kab.Barabai Kalimantan Selatan.Senin (02/05/22).

Dalam kegiatan tersebut crew media Buser indonesia memantau langsung kegiatan meriam tersebut sekaligus menanyakan kepada pihak masyarakat yang berada disekitar lokasi Acara.

Ketua RT.001 Desa mahela Kab.Hulu sungai tengah Barabai Bapak Akhmad Ruzeki kepada media mengatakan Kegiatan ini memang sudah jadi tradisi masyarakat sekitar Desa di kampung ini bahkan masyarakatnya sendiri secara gotong royong membikin meriam yang terbuat dari batang pohon gula aren atau warga masyarakat disini menyebutnya batang pohon hanau”ucapnya”.
Selain itu seluruh warga disini mereka sangat antusias untuk membuat meriam tersebut untuk memeriahkan suasana lebaran idul fitri setiap tahun dan untuk biaya masyarakat bersama sama mengumpulkan dana secara suka rela .”tutupnya”.

Sementara itu pelaksana acara Ahmad Rifai saat di tanyai media Buser indonesia, Kegiatan pembuatan Meriam dari batang pohon aren atau hanau ini dalam pembuatan satu meriam memerlukan biaya kurang lebih 3 juta rupiah dan dikerjakan secara bergotong royong warga sekitar.”ungkapnya”.
untuk pengamanan Safety meriam tersebut diikat erat mengunakan ayaman bambu agar tidak pecah mengenai orang saat di gunakan.
Selain itu untuk menghasilkan bunyi meriam yang suaranya luar biasa mengunakan bahan karbit bercampur air serta ditutup dengan kain dan batang pohon pisang kurang lebih 5 menit baru siap di bunyikan.

Rajudin Warga masyarakat Desa Mahela Barabai kebetulan rumahnya berada disekitar lokasi bunyi meriam, kami selaku warga masyarakat tidak merasa tergangu,”ungkapnya”.
Bahkan kami warga masyarakat merasa gembira dan terhibur setiap Lebaran idul fitri setahun sekali dimeriahkan bunyi meriam, selain itu sudah jadi tradisi masyarakat turun-temurun.
( Edy – BUSER indonesia ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *