Tanah Bumbu KALSEL || buserindonews.com,
Sehubungan dengan kewaspadaan dibidang Stunting Pemkab Tanah bumbu melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( P3AP2KB ) adakan pertemuan Audit kasus Stunting lintas sektor Kabupeten Tanah Bumbu.
Yang mana pertemuan tersebut diadakan di ruang Kantor P3AP2KB gunung tinggi batulicin dan dihadiri dari Dinas Kesehatan, Kepala Desa dan Camat.
Kadis P3AP2KB Tanah Bumbu Erli Susanti SH.MH, saat ditemui media diruang dinas Menyampaikan, Kami pada hari ini Selasa (23/04/24). mengadakan Desiminasi Audit Kasus Stunting tahap pertama disampaikan melalui Dinas P3AP2KB, dan kita melaksanakan kajian awal bersama tim pakar juga mengundang tim Ahli mulai dari dokter, Spesialis anak dan Kandungan, Spikolog serta ahli gizi dikabupaten tanah bumbu.
Dimana ada 7 Desa dari 5 Kecamatan Lokus Stunting yaitu meliputi Pandan Sari, Satui Barat, Satiung, Salimuran, Sebamban Baru, Pacakan, dan Desa Lasung Kec. kusan hulu.
Itu menjadi fokos kita, Dan nanti di tahun 2025 berdasarkan SK bupati akan kita tetapkan menjadi Prioritas diwilayah Tanah Bumbu.
Dan kegiatan kita pada hari ini dasarnya dari Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang penurunan Stunting sehingga Desiminasi Audit Stunting tahap pertama ini adalah upaya secara holisik dan integratip secara kualitas melalui koordinasi kemudian Sinergi singkronisasi diantara pemangku kepentingan.
kita tadi menghadirkan 7 desa dari 5 Kecamatan dan ada 2 Camat yang hadir yaitu Camat Karang Bintang dan Camat Kusan Hulu beserta kepala desa juga ibu bidan nya.
Dengan kehadiran mereka semua kita mengharapkan di tahun 2025 bisa menekan lokus Stunting di Wilayah mereka sesuai dengan target Nasional.
Dan kita baru tau informasi bahwa untuk Reperensi angka Stunting tahun 2023 nanti akan di umumkan pada 23 april, yang dihadiri dari Dinas Kesehatan serta di umumkan oleh Mentri Kesehatan RI di Jakarta.
Harapan kita kedepanya mengenai Lokus Stunting ini, yang pertama kita perlunya koordinasi semua lintas sektor dan inginkan adanya Bunda atau Bapak asuh Stunting tetap berlanjut ditahun 2025, karena sudah ditetapkan SK Bupati tahun 2024 tentang bunda dan bapak asuh Stunting diwilayah Kabupaten Tanah Bumbu.
Kurang lebih Ada 612 orang dari beberapa pejabat dan jajaranya menjadi Bunda dan Bapak Asuh Stunting, dan Allhamdulillah kita mendapatkan juara terbaik 1 se-Kalimantan Selatan.
Dan kemaren Bapak Sekda yang menghadiri BKKBN yang diadakan di Hotel Rattan inn Banjarmasin.
Dan Saya selalu berpesan bahwa Pencegahan itu menjadi langkah pertama dan menjadi Perioritas yang harus kita kedepankan untuk bisa mempercepat penurunan Angka Stunting khususnya di wilayah Kabupaten tanah bumbu Kalimantan Selatan.
Sebagai informasi ibu Erli Susanti menambahkan, bahwa untuk Angka Lokus Stunting ditahun ini yang terbanyak di Tanah Bumbu yaitu Kecamatan Satui, sebagai Faktor penyebabnya yang pertama Banyaknya Pernikahan di Usia dini, dan yang kedua dampak masalah Air bersih juga keadaan Sungai yang kotor. Namun menurut informasi perwakilan yang hadir mereka sudah melakukan upaya perbaikan dengan bekerjasama beberapa pihak perusahaan juga dengan CSR Perusahaan.”ungkap ibu Erli Susanti”.
( Edy : BUSER INDONESIA-tim media)