PURWAKARTA, ( BI) – Sejumlah Kepala Desa mulai bertanya-tanya terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi Jabar, karena bantuan yang selalu digembar gemborkan oleh orang nomor satu di Jawa Barat tersebut masih jauh dari apa yang menjadi harapan.
Yang membuat para kepala Desa ketar-ketir, hampir seluruh masyarakat di jawa barat sudah mengetahui akan ada bantuan terdampak covid 19 dari provinsi. Sehingga pihak desa melakukan pendataan, kepada masyarakatnya yang layak mendapatkan bantuan.
Ketua Rukun Tetangga (RT) merupakan garda terdepan dalam mendata masyarakat, sehingga para RT dengan semangat 45 mendata warganya yang memang harus layak mendapatkan bantuan tersebut.
Namun sayang ada penerima bantuan yang tidak tepat sasaran, hal ini tentu saja mincederai perasaan masyarakat yang kehidupannya jauh di bawah warga tersebut. Bahkan bagi para ketua RT yang telah cape mendata menjadi pukulan telak, buat apa cape-cape mendata bila data yang digunakan bukan data dari para RT.
Bahkan dari foto yang diterima oleh redaksi, penerima bantuan merupakan orang yang tergolong mampu dan berkecukupan. Hal ini terlihat dari rumah penerima bantuan terlihat megah, bahkan kabarnya juga memiliki kendaraan roda 4.
Salah satu Kepala Desa Sukatani, bereaksi keras atas bantuan yang diturunkan oleh pemerintah Provinsi Jabar, karena tidak semua desa menerima bantuan padahal praktis hampir semua masyarakat merasakan dari dampak Covid 19.
“Itu pemerintah Provinsi dapat dari mana datanya ?, orang mampu malah dikasih bantuan sementara orang yang jauh lebih lebih miskin di bawahnya malah tidak dapat,” ujar Asep Sumpena, menyindir pemerintah provinsi yang dianggapnya tebang pilih terhadap penerima bantuan. Sambil tak lama kemudian mengirimkan foto salah satu penerima bantuan provinsi di depan rumah si penerima, yang memang rumahnya bisa dikategorikan masyarakat mampu.
Dari informasi yang diterimanya, seluruh Desa di Kecamatan Sukatani jumlahnya ada 14 Desa. hanya 5 Desa yang menerima bantuan provinsi, sementara 9 desa lainnya gigit jari.
“Cuma ada 5 Desa yang menerima, jumlahnya 189 orang saja Dari 5 desa tersebut. Sementara 9 desa lainnya yang telah mendata sampai ribuan orang terdampak covid-19 bagaimana nasibnya?” turur Asep Sumpena.
Saat ini, para kepala desa hanya bisa pasrah saja karena secara tidak langsung pemerintah provinsi telah membenturkan para aparat desa dengan rakyatnya sendiri.
“Jadi pusing, rakyat mulai banyak yang teriak. Kami sebagai aparat desa yang berhadapan langsung dengan rakyat, pemerintah provinsi harus menenangkan rakyat yang mulai bergejolak,” tutup Asep S.
Informasi yang berhasil dihimpun, lima desa yang menerima bantuan di Kecamatan Sukatani Yaitu Tajursindang, Sindanglaya, Cipicung, Cibodas dan Pasir Munjul. Tidak jauh berbeda dengan Kecamatan Sukatani, Kecamatan Cibatupun hanya 5 Desa yang menerima bantuan terdampak covid19 dari provinsi Jabar.
Bantuan yang sudah di distribusikan ke sebagian kecil masyarakat diantaranya : Uang sebesar Rp.150.000,- , Beras 10 Kg, Telor satu piringan wadah telor, Gula pasir 1 Kg, Terigu 1 Kg, Minyak Sayur 2 Liter, Makanan kaleng 4 Kaleng, Mie Instan 16 Bungkus dan Vitamin C satu paket. *(SB/BI)