Belitung Timur BI – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI Suharso Monoarfa meresmikan Pusat Informasi Geologi Pulau Belitung di Jalan Komplek Pelataran PT Timah Desa Senyubuk Kecamatan Kelapa Kampit, Jum’at (4/9/2020).
Peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti dari Menteri PPN, Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, dan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan.
Acara disaksikan oleh Kapolda Babel Irjen. Anang Syarif Hidayat, Bupati Belitung Timur Yuslih Ihza, Bupati Belitung Sahani Saleh, Sekretaris Utama Kementerian PPN Hari Yoga Himawan, serta para pejabat di lingkungan Kementerian PPN, Kementerian ESDM, Forkopimda dan Pemkab Beltim.
Dalam sambutannya, Menteri Suharso meminta agar Pemkab Beltim bersama komunitas dan masyarakat dapat bersama-sama menjaga dan merawat fasilitas yang ada baik di Pusat Informasi Geologi (PIG) atau pun berbagai di geosite Pulau Belitung.
“Komunitas dan masyarakat harus benar-benar dilibatkan secara aktif dalam geopark. Karena begitu mereka dilibatkan mereka akan ikut merasa memiliki dan otomatis akan merawat dan menjaga dengan sepenuh hati,” kata Suharso.
Lebih lanjut, alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) 78 itu berharap agar pada saat beberapa tahun kembali lagi ke Pulau Belitung, aset-aset milik pemerintah terutama yang berhubungan dengan geopark dapat seperti saat pertama dilakukan penyerahan hibah.
“Jangan sampai nanti tahun 2021 atau 2022 nanti saya kembali lagi ke sini, fasilitasnya sudah tidak berfungsi atau malah tak jelas bangunan ini. Jadi mohon dijaga baik-baik,” ucapnya.
Selain itu pula, dengan adanya status UNESCO Global Geopark yang segera akan diperoleh, Suharso ingin agar pembangunan pariwisata di Pulau Belitung menjadi tujuan wisata yang berkualitas (quality tourism), bukan hanya mengandalkan wisatawan yang banyak berkujung (mass tourism).
“Dengan terjaganya budaya dan alam akan menjadi aspek daya tarik wisatawan datang ke sini. Bukan berbasiskan jumlah wisatawan yang datang namun berapa banyak uang yang dikeluarkan serta pengalaman dan rasa ingin tahu yang mereka dapatkan,” ujar Suharso
Sementara itu Bupati Beltim Yuslih Ihza mengatakan adanya PIG (Pusat Impormasi Geologi) akan menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Beltim. Ia optimis keberadaan PIG akan saling mendukung dengan 7 geosite yang ada di Pulau Belitung.
“Melalui PIG ini dapat memberikan edukasi kegeologian kepada baik bagi masyarakat maupun wisatawan akan kekayaan geologi daerah Belitong yang kemudian dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan kekayaan keragaman geologi yang yang ada,” kata Yuslih.
Apalagi menurut Yuslih, pada November 2020 mendatang UNESCO akan memberikan status UNESCO Global Geopark untuk Geopark Pulau Belitung. Hal itu akan membuat kunjungan wisatawan internasional bertambah ke Pulau Belitung.
“Insyalllah harapan saya ke depan sebelum wisatawan mengunjungi geosite-geosite yang ada di Pulau Belitung, mereka dapat terlebih dahulu datang ke sini. Sehingga mereka akan menerima edukasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan geopark,” harap Yuslih.
PIG yang dibangun pada tahun 2019 dengan menggunakan anggaran APBN hampir sebesar Rp 2 milyar ini ditujukan untuk tempat bagi wisatawan dan masyarakat umum untuk memperoleh informasi mengenai keberagaman geologi, dinamika bumi, sejarah kehidupan, potensi bencana serta potensi sumber daya geologi dan pemanfaatannya. Bangunan lama PIG merupakan Wisma Kecamatan Kelapa Kampit.
Pembangunannya diprakarsai oleh Badan Geologi Kementerian ESDM atas permintaan Pemkab Beltim. PIG Pulau Belitung ini merupakan PIG ke 4 di mana sebelumnya Badan Geologi telah membangun PIG Toba dan PIG Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pusat Informasi Geologi Pulau Belitung ini akan memberikan informasi geologi Pulau Belitung yang lebih rinci dan tentunya berguna untuk masyarakat dan Pemerintah Daerah agar lebih mengetahui wilayahnya dan menjadi acuan dalam pengembangan ke depannya. (Fuad/Suryadi)