Kabupaten Bogor BI –Kantor Layanan Pemerintahan Desa Ciadeg Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor, sangat prihatin menempati ruangan kecil berukuran 5×6 m dan tidak layak untuk sebuah Kantor Pemerintahan Desa selain sempit, fasilitas perangkat Desa tidak ada dan pelayanan pemerintahan sepertinya tidak berjalan secara optimal mengingat keberadaan kantor Desa mereka yang lama, terkena tahapan proyek double track jalur kereta api Bogor-Sukabumi.
Kepala Desa Ciadeg Wahyu Rahayu ketika di temui BI,Rabu (21/9) menceritakan kronologis proses dari awal sampai sekarang mengungkapkan bermula sekitar tahun 2019 yang lalu Pjs Kepala Desa Ciadeg Juma melakukan kebijakan untuk menerima uang kerohiman dari PT.Kereta Api Indonesia senilai Rp.60 juta, saat itu PT.KAI memberikan ganti rugi bangunan, mengingat akan dilakukan pengerjaan proyek jalur kereta api dan penambahan sekitar 2 meter.
Sehingga Kantor Desa pun bukan lagi jadi berkurang namun konstruksi bangunanpun, dikhawatirkan berubah, terutama tiang penyangga bangunan.
Wahyu Rahayu, yang baru menjabat Kepala Desa Ciadeg hasil pemilihan tersebut tidak tahu menahu tentang proses MOU dengan PT.KAI yang dilakukan Pjs Juma.
“Kami sudah berusaha untuk meminta kwitansi asli dari PT.KAI Daop Bandung, maupun melalui Kontraktor PT.Rindang Sejati dimana melalui Ibu Susi menjanjikan akan memberikan salinan kwitansinya” ungkap Wahyu didampingi Sekertaris Desa Ciadeg.
Masyarakat Desa Ciadeg, kata Wahyu sangat berharap segera memiliki kantor Desa yang baru. Mengingat pelayanan pemerintahan terganggu. Anggaran kami untuk membangun kantor sangat terbatas.
Kades Ciadeg Wahyu Rahayu juga sangat berharap kepada Pemda Kabupaten Bogor untuk memprioritaskan anggaran dan perhatiannya.
” kami menempati tempat sempit ini, entah sampai kapan. Walaupun serba keterbatasan yang ada kami namun kami masih bersemangat untuk melayani masyarakat secara maksimal” ungkapnya yang juga di iyakan Sekertaris Desa Ciadeg dan Staf.( Kontributor )