Daerah  

Warga Miskin Harus Nahan Penyakit Kanker Payudara Yang Pernah Ditolak RSUD Sumedang. 

Sumedang |  Buserindonews -Yati suryati (38), harus menahan sakit luar biasa setiap harinya akibat penyakit kanker payudara kronis yang sudah ia derita sejak 18 tahun lalu.

Ibu tiga anak yang tinggal di Dusun Kebon Buah RT04/05, Desa Darmajaya, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini terlihat pasrah dengan kondisi kesehatannya lantaran tak bisa berobat dan menjalani operasi, ia hanya bisa pasrah di rumahnya akibat terkendala biaya.

Sang suami, Sulaeman (40), yang hanya bekerja sebagai seorang buruh serabutan tidak tetap, Pekerjaan serabutan tersebut tak cukup untuk memenuhi biaya pengobatan sang istri.

Awalnya ada benjolan kecil di payudara sejak berusia 20 tahun. Saat itu, karena tidak punya biaya, jadi hanya diobati dengan obat-obatan alternatif,” ucap Yati Suryati, saat ditemui  buserindonews di kediamannya, pada Kamis, 17 Februari 2021.

Yati mengatakan, sejak pertama kali ada benjolan di payudara pada bagian kanannya itu, ia hanya sekali berobat ke dokter.

Dari dulu baru sekali berobat ke dokter, Itu pun waktu saya masih gadis. Saat itu dokter mengatakan jika saya menderita kanker payudara dan karena tidak memiliki biaya, jadi tidak lagi berobat ke dokter,” kata dia.

Yati mengatakan, semakin hari benjolan di payudaranya itu terus membesar. Selain itu, Yati menyebutkan, pada 18 Januari 2021 lalu, dirinya bergegas pergi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang untuk berobat. Namun, kata dia, saat itu pihak rumah sakit menolaknya lantaran ia bukan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Iya, saat itu saya ditolak oleh pihak RSUD Sumedang dan disuruh pulang lagi karena bukan peserta BPJS, dan menyuruh saya pulang untuk membuat BPJS dulu. Pihak RSUD mengatakan bisa ditangangi langsung jika melalui layanan umum, dan saat itu pun langsung bergegas kembali pulang dari RSUD ke rumah karena tidak punya biaya,” ucapnya.

Setelah itu, ujar dia, ia pun mendatangai Kepala Desa agar saya mendaftarkannya menjadi peserta BPJS.

Oleh Pak Kades sudah didaftarkan BPJS pada Januari lalu, namun hingga saat ini BPJS nya belum aktif,” tuturnya.

Yati dan keluarga berharap Pemerintah Kabupaten Sumedang serta para dermawan dapat mengulurkan tangan agar ia bisa berobat dan melakukan operasi penyakit kankernya.

Saya ingin segera dioperasi, saya ingin sembuh, saya sudah tidak tahan lagi, sakit sekali, setiap malam juga tidak bisa tidur,” ucap Yati. (Ika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *