Daerah  

Setelah Diberitakan Kades Mekarmulya Berkilah, Tidak Merasa Mengancam Wartawan

Majalengka 10 – 9 – 2020, BI.

Setelah viral dalam beberapa pemberitaan mengenai, “Tidak Mau Dikonfirmasi, Kades Mekarmulya Diduga Ancam Bunuh Wartawan Lewat Santet Atau Fisik”.

Hal ini terjadi berdasarkan ancaman pembunuhan diduga dilakukan oleh kades Mekarmulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka Oom Tarkam kepada keempat awak media yang bernama Hendarto aktif di Media Putra Bhayangkara, D Krisna aktif di SKU Buser Indonesia, Irman Casiman dan Wawan aktif di SKM Buser saat mendatangi kantor desa Mekarmulya untuk melakukan konfirmasi terkait dugaan pungli yang telah dilakukan oleh para ketua RT kepada masyarakat penerima BLT dana Covid-19

Namun ironisnya ternyata lain dulu lain sekarang, perkataan kades Mekarmulya yang kemarin lantang dan garang seperti seekor SINGA,tidak ingat ketika para awak media mau konfirmasi bukannya di persilahkan duduk tetapi langsung mengucapkan kata kata tidak pantas. Sekarang berubah drastis merdu seperti seekor kucing, melewati pesan whatsapp dengan nomor 08122238×××× kades Mekarmulya, Oom Tarkam menjelaskan, kamis 10/9/20.

“Saya atas nama kepala Desa Mekarmulya,Kec.Kertajati Kabupaten Majalengka.mau klarifikasi: bahwa saya tidak pernah mengancam wartawan,atau melontarkan kalimat ancaman, wartawan yang datang ke desa tujuannya untuk konfirmasi tentang dugaan adanya pungutan terkait BLT.dan sudah di jawab bahwa tidak ada pungutan.

Setelah itu karena sudah saling mengenal dan merasa sudah akrab saya dan teman wartawan ngobrol dan cerita pengalaman masing masing.setelah itu wartawan(sdr ato dan kawan kawan)pamit pulang dan itu kami anggap tidak ada masalah.

Sebagai seorang manusia biasa tentu tidak ada yang sempurna yang saya anggap obrolan santai sambil bercanda pada waktu itu ternyata di anggap ancaman,dan kami anggap perasaan yang umum bagi setiap manusia.

namun andai saya dianggap salah,saya mohon maaf kepada unsur wartawan,organisasi maupun lembaga yang menaunginya” tulisan sesuai dengan pesan WhatsApp.

Pimpinan redaksi Media cetak dan online Buser Indonesia ketika di mintai keterangan tentang kasus Wartawan mau di bunuh,dengan tegas mengatakan kita akan laporkan besok hari Senin ke Polda Jabar,ini bukan persoalan main main. Ini menyangkut nyawa,jangan sampai hal ini di biarkan oleh para awak media,Apalagi kalau saya melihat video tersebut. Tidak pantas seorang kepala desa mengatakan seperti itu.

Penulis; D.Krisna BI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *