Jakarta || buserindonews.com,
Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Negara.(24/02/2025).
Pembentukan Danantara bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara melalui konsolidasi dalam suatu dana investasi nasional.
Langkah strategis ini mendapat apresiasi dari pengusaha asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsudin Arsyad, atau yang lebih dikenal dengan Haji Isam. Pengusaha terkemuka tersebut menyatakan keyakinannya bahwa Danantara akan memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
“Selamat atas diluncurkannya Danantara. Saya yakin, ke depan, Danantara akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia,” kata Haji Isam. Ia menambahkan bahwa inisiatif ini menjadi langkah penting menuju pencapaian Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045.
Sebagai badan pengelola investasi, Danantara akan mengelola aset negara untuk mendanai proyek-proyek strategis di sektor-sektor utama seperti energi terbarukan, industri manufaktur, hilirisasi sumber daya alam, dan ketahanan pangan. Total aset yang diperkirakan akan dikelola oleh Danantara mencapai US$900 miliar (sekitar Rp14 ribu triliun), dengan modal awal sebesar US$20 miliar (setara Rp325,8 triliun) yang disediakan oleh pemerintah.
Program ini ditargetkan untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen per tahun.
Dalam rapat terbatas dengan para menteri Kabinet Merah Putih (KMP) pada 17 Februari 2025, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya konsolidasi aset BUMN melalui badan investasi nasional. “Optimalisasi pengelolaan BUMN akan kita lakukan dengan konsolidasi ke dalam suatu dana investasi nasional, yang akan kita luncurkan pada 24 Februari, yaitu Danantara,” ujar Prabowo dalam konferensi pers di Istana Negara.
( Edy : BUSER INDONESIA-tim media )