Daerah  

Grib Jaya dan Pemuda Pancasila Blora Berdamai: Komitmen Bersama Jaga Keamanan Daerah

Blora ll buserindonews.com – Ketegangan antara dua organisasi masyarakat besar di Kabupaten Blora, Grib Jaya dan Pemuda Pancasila, akhirnya mencapai titik terang. Kedua belah pihak resmi menandatangani pernyataan perdamaian di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, M.Si., pada Rabu (15/1). Langkah ini diambil setelah bentrokan yang terjadi beberapa hari sebelumnya yang sempat mengganggu keamanan dan ketertiban di daerah tersebut.

Acara perdamaian ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari berbagai instansi, termasuk Dir Intelkam Polda Jawa Tengah, jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Blora Mustopa, Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, Dandim 0721/Blora Letkol Czi Yuli Hartanto, Kepala Kejaksaan Negeri Blora M. Haris Hasbullah, Ketua Pengadilan Negeri Blora Nunung Kristiyani, dan Komandan Batalyon Infanteri 410/Alugoro Letkol Inf. Agung Cahyono.

Bupati Blora Tegaskan Pentingnya Kondusivitas
Dalam sambutannya, Bupati Blora menyampaikan keprihatinan atas insiden bentrokan yang sempat terjadi di dua lokasi, yakni Karangjati dan Kecamatan Kunduran. Namun, ia menekankan pentingnya semangat persatuan untuk menjaga Blora tetap aman dan damai.

“Kita semua menyesalkan kejadian ini, namun saya bangga karena hari ini kita bersama-sama hadir untuk menyaksikan perdamaian. Kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan dan berkomitmen menjaga keamanan Kabupaten Blora. Surat pernyataan perdamaian telah ditandatangani dan disaksikan oleh Forkopimda,” tegas Bupati.

Ketua Pemuda Pancasila: Kejadian Ini Adalah Pelajaran Berharga
Ketua Pemuda Pancasila Blora, Munaji atau yang akrab disapa Mbah Mun, mengakui bahwa kejadian tersebut adalah peringatan bagi semua pihak. Ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Blora.

“Kejadian kemarin adalah pelajaran yang berharga dan harus menjadi yang terakhir. Mulai hari ini, Pemuda Pancasila Blora berkomitmen penuh untuk menjaga kondusivitas. Kami memohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ujar Munaji.

Ketua Grib Jaya: Fokus pada Kedamaian dan Kebersamaan
Ketua Grib Jaya Blora, Sugiyanto, juga memberikan pernyataan serupa. Ia menekankan bahwa kejadian sebelumnya harus dilupakan demi terciptanya suasana damai di Blora.

“Kita lupakan kejadian kemarin dan bersama-sama menciptakan Blora yang sejuk, indah, dan damai. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menciptakan perdamaian ini,” katanya.

Kapolres Blora: Situasi Sudah Kondusif, Penyelidikan Tetap Dilanjutkan
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menjelaskan kronologi insiden bentrokan yang menyebabkan 12 korban luka, delapan di antaranya di lokasi Karangjati dan empat lainnya di Kunduran.

“Dari 12 korban, 11 sudah kembali ke rumah, sementara satu korban masih dirawat di RSU Blora dan akan dirujuk ke Rembang. Kami juga mengamankan 19 terduga pelaku untuk penyelidikan lebih lanjut,” jelas Kapolres.

Ia juga mengimbau media untuk membantu menciptakan suasana damai dengan menyebarkan berita positif.

Penandatanganan Kesepakatan Perdamaian
Puncak acara adalah penandatanganan pernyataan perdamaian oleh Ketua Grib Jaya Sugiyanto dan Ketua Pemuda Pancasila Munaji, yang disaksikan oleh jajaran Forkopimda. Momen ini diakhiri dengan simbolis jabat tangan antara kedua pemimpin ormas, menandakan komitmen bersama untuk menjaga ketertiban dan perdamaian di Blora.

Harapan Bersama untuk Masa Depan Blora yang Harmonis
Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, berharap momentum ini menjadi awal baru untuk menjaga keamanan dan ketenangan di Kabupaten Blora. “Blora adalah rumah kita bersama. Perdamaian ini adalah tanggung jawab kita semua demi mewujudkan Blora yang maju dan harmonis,” tutup Bupati.

Dengan kesepakatan ini, Kabupaten Blora diharapkan dapat kembali ke suasana damai, menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran berharga untuk menghindari konflik di masa depan.

(Angga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *