Daerah  

Seorang Ibu Muda Diduga Ikut Dalam Persengkokolan Menghancurkan  Rumah Tangga 

TANGSEL BI – Sangat disayangkan salah seorang ibu rumah tangga  (Ri) di Komplek N Kel.Pondok Ranji Ciputat Timur Tanggerang Selatan. Saat Kami (Red BI) Minggu (7/6/2020) melihat langsung langsung serta mendengarkan keterangan dari berbagai pihak kaitan dengan urusan masalah rumah tangga dari Rrb dan El  yang sudah berlangsung lama, diduga ada pihak pihak lain yang ingin memanfaatkan situasi ini dan juga mefitnah salah satu pihak dari keluarga tersebut, dan diduga yang telah menjadi korban adalah suaminya sendiri insial Rrb.

Baik dengan cara membuat alibi persekongkolan dengan El istri dari Rrb tersebut seolah suaminya tidak bertanggung jawab terhadap keluargannya sendiri, moment pisah ranjang tapi masih ada dalam ikatan pernikahan yang sah baik secara hukum agama maupun negara dimanfaatkan oleh istri dari Rrb dengan bantuan dari seorang ibu muda itu dengan cara memprovokasi membuat opini yang sesat dan dirasa keji kepada warga khususnya kaum ibu ibu, seolah El dan anak anaknya itu diterlantarkan oleh Rrb.

Padahal fakta yang kami gali dari berbagai sumber tidak seperti itu walaupun memang masih ada yang percaya cerita dari El kepada pihak lain diantaranya keterangan dari Rrb sendiri kemudian dari beberapa tokoh setempat, dari aparatur pemerintahan setempat dalam hal ini Ketua RT di komplek tersebut. Pertama Ketika Rrb mengunjungi rumah Ketua RT setempat untuk meminta bantuan menyelesaikan permasalahan ini, serta untuk andil memediasai permasalahnnya, yang diantaranya kalau tidak bisa diperbaiki Rrb meminta sementara waktu hak asuh dari ke dua anaknya salah satu yang paling besar ada dalam pangkuan bapaknya selaku orang tuanya yang sah secara hukum, sebelum kasus ini ada ingkrah/Keputuan dari pengadilan Agama.

Namun apa yang terjadi ternyata benar Istrinya tetap tidak mau dan menyangkal apa yang diperbuatnya dan waktu itu kami melihat pula R ibu rumah tangga disekitar komplek itu. Dia tetap exsis berkomunikasi dan mempengaruhi El ditempat itu, kemudian di usir oleh Nd  kerabat dari keluarga Rrb, dan banyak orang yang menyaksikannya, karena tidak ada titik temu dalam permasahan ini Rrb mau mengambil salah satu anaknya yang paling besar, tapi dipertahankan oleh El sambil beteriak teriak histeris sehingga mengundang rasa iba dari penghuni seisi komplek.

Pada insiden tersebut hampir saja ada kesalahpahaman antara mediator dari keluarga Rrb insial Nd dengan warga komplek, namun tidak sampai terjadi dan masyarakat dapat memahaminya dibantu oleh Ketua RT yang sangat bijak menanggapi persoalan ini dan Tokoh mayarakat setempat.

Kemudian Ketua RT dan Tokoh setempat meminta antara Rrb dan El bicara baik baik didalam rumah kontrakan itu,selang kurang lebih 1 jam, Rrb menyampaikan hasil dari kesepakatan pembicaraan itu yaitu El pertama besedia ikut suaminya pindah kontrakan dan akan menjadi istri yang patuh dan tidak akan mengulangi perbutannya yang tidak baik itu, El akan meminta maaf kepada mertuanya atas apa yang yang telah dilakukannaya, yang terakhir El meminta waktu sampai sore hari diperikaran ada jeda 3 jam kurang lebih sampai dengan waktu yang telah ditentukan untuk pindah kontrakan dan El meminta waktu satu minggu setelah pindah kontrakan untuk datang pada orang tua dari Rrb, hal ini disampaikan pada kami dari awak media Buser Indoesia.

Namun apa yang terjadi setelah waktu yang ditentukan setelah Rrb sudah mendapatkan kontrakan baru, Media mengikuti langsung moment tersebut, tapi apa yang terjadi pintu rumah kontrakan yang jadi tanggungan Rrb dikunci rapat dan pergi dengan kedua anaknya entah kemana, Rrb lalu mencarinya disekiar komplek dan menanayakan kebeberapa tetangganya dikomplek itu, dan  Rrb punya pemikiran kalu El dan anak anaknya lagi main pada temannya yang ada di sekirar komplek.

setelah apa yang dicari tidak ada baruah sadar kalau El telah lari dan pergi dengan ke dua anaknya entah kemana , Lalu Rrb kembali mengkomfirmasi kejadian tersebut kepada ketua RT dan pada tokoh masyarakat dikomplek,atas dasar itu maka Rrb berinisiatif mau membongkar pintu rumah yang dikontraknya, namun ketua RT dan tokoh mau minta izin dulu kepada yang punya kontrakan tersebut.

Selang beberapa lama kemudian yang punya kontrakan datang ke lokasi saat Rrb yang mengontrak dan ketua RT serta Tokoh Masyarakat meminta agar membongkar pintu kontrakan yang punya kontrakan tidak mengizinkan sama sekali dengan alasan kunci telah dirubah, tadinya pintu dikunci dan dibukannya pun harus pakai kuci pula, kemudian harus ada Rrb dn El nya sedangkan El yang asli orang Medan Sumatra Utara itu tidak tau rimbanya dan tidak mempunyai saudara di komplek itu.

Ibu kost  masih percaya, ucapan entah itu opini apapun namanya kepada El yang sering menyampaikan permasalahan keluarga Rrb dengan El, sehingga ada rasa simpati dan iba pada diri El, dan Ind sempat meminta bukti kalau Rrb masih menapkahi El dan sebagian bukti bukti itu diberikan lewat HP, termasuk menyampaikan bahwa barang barang yang sebagian besar telah dijual tanpa izin suaminya salah satunya kendaraan R2, dan sempat pula orang tua Rrb berkomunikasi via hp dan meminta izin walaupun Rrb dalam hal ini punya hak untuk mengambil barang barang tersebut dari sebuah konsekuensi yang telah diindahkan oleh istrinya.

namun ibu kost tetap pada pada pendiriannya dengan alasan lain sisi kemanusiaan tidak mengizinkan dan mempelajari bukti bukti yang telah diterimannya dari Rrb setelah itu entah kapan waktunya boleh kontrakan itu dibongkar dan waktunya pun yang menentukan yang punya kontrakan. yang “sangat disayangkan oleh Rrb kenapa ibu kontrakan harusnya juga sebelumny minta komfirmasi dari saya” cetus Rrb.

Ketika media  menyampaikan pada suami dari yang punya kontrakan dan kepada yang masih ada di TKP akan memberitakan tentang hal ini setiap keterangan dari siapapun akan di beritakan terlepas benar atau salahnya keteranga itu dan kalau ada yang menghalang halangi tugas saya. saya akan laporkan sesuai UU Pers No.40 Tahun 1999, dan kalau ada yang keberatan silahkan laporkan balik saya dengan prosedur yang benar karena kami juga punya Ad/Rt.

Entah kenapa setelah suami dari yang punya kontrakan menyampaikan kembali kepada istrinya atas apa yang telah disampaikan oleh kami kemudian selang beberapa menit Ibu Ind yang punya kontrakan mengizinkan untuk membongkar kontrakan itu dengan alasan bukti dari Rrb sudah meyakinkan bahwa Rrb ternyata masih bertanggung jawab dengan menapkahi istri dan ke dua anaknya.

Namun Rrb sangat kecewa surat surat penting diantaranya seperti KTP, Ijazah , Surat Nikah, dan yang lain lainnya telah raib dibawa pergi oleh istrinya termasuk pakaian kerja  pun tidak ada. Setelah selesai kami dan yang lainnya termasuk Rrb dan sebagian dari keluarganya ingin mendatangi kediaman dari Ri ibu muda  tersebut dan ternyata yang akan dikomfirmasi maupun diklarifikasi tidak ada ditermpat termasuk E suaminya, lalu kami pun meninggalkan tempat itu.

Keterangan lain yangmedia dapatkan adalah dari keluarga Rrb bahwa Ri diduga ikut andil dalam persengkolan jahat itu yang salah satunya keterangan dari keluarga Rrb “bahwa (Ri) telah menjual istri orang dalam hal ini El pada lelaki hidung belang disebuah villa, hal ini kata( A) orang tua dari Rrb menyampaikan pada kami bahwa El ketika itu datang kekontrakanya El saat itu suami El ada ditempat dan menanyakan ada keperluan apa sama El, kata Ri ada acara di villa bersama warga dan El pun berangkat dengan meninggalkan suami dan ke dua anaknya.

Padahal waktu itu wilayah Tangsel dalam keadaan PSBB, lalu Rrb ingin memastikan kebenaran apa yang dikatakan oleh Ri lalu Rrb menelusuri apa benar Ri dan El pergi bersama warga, ternyata warga tidak ada yang berangkat ke villa itu dan warga tidak mengatahui ada acara itu, kemudian Rrb medatangi tempat tinggal Ri, ternyata Ri ada ditempat dan tidak ikut bersama El, lalu Rrb selaku suaminya mencoba menghubungi El selaku istrinya melalui seluler awalnya tidak diangkat oleh El tapi kemudian diangkat oleh El untuk memastikan bersama warga Rrb meminta vidio call dan saat itu El ada di kamar mandi, saat ditanyakan bersama siapa El di villa El menjawab “lagi bersama teman temanya/warga komplek.

Padahal waktu diminta membuktikan hal itu El tidak mau dengan alasan lagi mandi, dan juga warga sebenarnya tidak ada yang berangkat” tutur A orang tua dari Rrb. keterangan lainnya ketika beberapa bulan kebelakang bahwa Rrb pernah membawa ke dua buah hatinnya ke kampung halaman Rrb, ternyata istrinya datang menyusul ke Kampung halaman Rrb, sebelum kedatangan El orang tua Rrb sempat pula memberikan nasehat agar ke dua cucunya dijaga dengan baik karena punya felling kalau nanti cucunya akan dibawa pergi lagi oleh ibu dari kedua anak itu.

Istrinya sempat nginep dirumah mertuannya di daerah Purwakarta Jawa Barat dan sempat pula jalan bareng suami istri tersebut keberapa tempat, namun ketika suaminya lengah dalam hal ini Rrb tidak menaruh curiga kepada istirnya El yang meminta diantar oleh Rd adik dari Rrb untuk membeli baju daster buat anaknya.

Saat diantar oleh Rrb beberapa tempat diantaranya Cianting tongoh Plered yang disitu tidak ada pasar sama sekali ada kecurigaan dari orang tua Rrb bahwa ini mungkin sudah janjian dengan laki laki lain, yang mana laki laki itu tidak tau lokasi daerah itu, tidak ketemu dengan yang dimaksud lalu El meminta kepada Rd agar diantar ke pasar yang ada diderah itu lalu Rd membawannya ke Pasar Anyar di Sukatani, mungkin sudah ada komunikasi antar El dengan laki laki itu El minta diantar kepada Rd ke pasar Citeko, padahal sebenarnya El tidak mungkin tau pasar itu, mungkin diduga laki laki itu nanya nanya pada orang lain disekitar pasar itu menanyakan nama pasar itu, sampai dilokasi pasar itu Rd disuruh menunggu dengan alasan mau beli baju daster buat anaknya.

Namun yang ditunggu kurang lebih 4 jam menunggu tidak ada batang hidungnya, karena dengan waktu yang begitu lama tidak ada pulanglah Rd ke rumahnya dan menceritakan atas kejadian itu pada kakanya dan pada orangtuanya, orang tuannya menyampaikan pada kami ” kalau menantunya diduga sudah janjian dengan lelaki lain yang akan menjemput El” tuturnya.

Kemudian Rrb mendapatkan WA dari Ibu Ind yang isinya “menganjurkan Rrb agar tetap menapkahi El dan kedua anaknya K dan Y berdasarkan hitungan slip gaji sebelum proses dari pengadilan dan nanti bisa memberatkan pihak suami”dan menyampaikan bahwa adiknya seorang Dosen hukum fakultas Hukum di salah satu universitas dan selalu konsultasi masalah ini kata Ind, lalu Rrb mejelaskan siap bertanggung jawab menafkahinya, “namun kontak saya Rrb di blokir oleh El yang statusnya masih sebagai istrinya dan sebelumnya juga gajih saya diberikan semua kepada El selaku istiri saya dan kaka saya juga seorang pengacara” imbuhnya. Dikutif dari screen shoot antara Ind dengan Rrb, keluarga Rrb meminta juga kepada ibu Ind jangan ikut campur mengurusi rumah tangga orang lain. Bersambung (SB, S.Ag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *