Daerah  

Kecamatan Subang Terbanyak Penderita Covid 19 Tingkat Kabupaten.

Subang | BI – Penyebaran virus Corona di Kabupaten Subang maseh juga belum hilang dan terkesan nambah terus,dari hasil investigasi dan informasi di lapangan di kampung Sukajadi RT 29 RW 08 ada dugaan terinveksi virus Corona.

Menurut warga setempat TS tertular dari saudara nya AL yang bekerja di salah satu lembaga pemasyarakatan.

Sebelumnya TS dikabarkan berkunjung kerumah AL yang saat itu sedang sakit,tak berselang lama TS pun sakit,dari hasil swab pemeriksaan pihak rumah sakit Ciereng Subang di peroleh informasi keduanya tepapar Covid 19.

Dari kejadian tersebut beberapa warga yang bersentuhan dengan TS di swab tapi belum keluar hasilnya ujar nara sumber.

Guna pencegahan penularan lebih luas pihak pemerintahan RW 08 bersama pihak Kelurahan Soklat melakukan isolasi mandiri.

Menurut Iyos ketua RW 08 mengatakan ada 15 orang yang di isolasi mandiri,15 orang tersebut diduga telah bersentuhan langsung dengan TS yang sudah di nyatakan positif.

RW Iyos menambah pemerintah melalui Kelurahan Soklat telah memberikan sejumlah bantuan sembako dan yang lainnya guna membantu meringankan beban warga yang diisolasi agar tidak keluar rumah. Sementara pihak RW telah menyalurkan bantuan,beras,telur,dll guna memenuhi kebutuhan warganya.

Sementara dr Maxi ketua gugus tugas penanganan Covid 19 ketika di konfirmasi awak media mengatakan ” Saat ini Kecamatan Subang tertinggi yang terpapar Covid 19,disusul Kecamatan Ciasem, Kecamatan Kalijati,dan Kecamatan Cijambe.

Pihak dinas telah melaksanakan pelatihan tingkat kabupaten, selanjutnya kabupaten melaksanakan pelatihan tingkat puskesmas. Alhamdulillah kami telah siap untuk tempat penyimpanan vaksin,tinggal menunggu kiriman vaksin dari provinsi Jawa barat. Untuk pelaksanaan vaksin BPJS yang akan memanggil warga,vaksinnya gratis imbuhnya.

Ketika dimintai informasi tentang adanya klaster baru di lingkungan LP Subang mengatakan kalau sekarang gak ada,tapi pernah ada dan sudah selesai di tangani.

Saya berharap ada partisipasi seluruh masyarakat,tidak bisa hanya orang kesehatan saja. Dinas lainnya pun harus berpartisipasi untuk pencegahan pungkasnya. ( Handi )

[wp_reusable_render id='61694']

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *