Purwakarta, BI . Dipenghujung akhir semester 2, (Senin 22/06/2020) Media BI bersama Ketua DPC LAKI (Laskar Anti Korupsi Indonesia) DPC. Purwakarta Dedi Sutendi yang sering disapa “Aep” menjambangi salah satu Sekolah Menengah Atas Negri di wilayah Plered Purwakarta yaitu SMAN 1 Plered yang lokasinya sekitar 1,5 km dari kantor Kecamatan Plered.
Persisnya ada di Jln Raya Sempur Kp. Kebon Kolot Rt.09/005 Ds.Cibogohilir Kec.Plered Kab.Purwkarta. Banyak hal yang kami dapatkan mengenai informasi dari wawancara tersebut.
Diantaranya pihak sekolah selalu konsisten dalam mengambil sebuah keputusan baik dalam Kegiatan KBM, Exstakulikuler, Konseling Adminstrasi Kelas, Manajemen Konflik, Kenaikan Kelas, Kelulusan, Koprasi sekolah dan hal hal lainnya, itu semua tak terlepas dari peran serta warga sekolah khususnya pihak komite sekolah, dan jajaran stap pengajar termasuk peran sentral kepala sekolah, serta keterlibatan peran orang tua/wali murid.
Pada prinsipnya setiap keputusan yang akan diambil selalu berdasarkan musyawarah untuk mupakat, konsensus ini masih terjaga sampai sekarang sebagai sebuah amanah.
Banyak hal utamanya prestasi yang telah dicapai selama kepemimpinan Ibu Hj Pipit Rahmiati, S.Pd, MM, seorang srikandi selama menjadi pimpinan di sekolah ini.
Beliau waktu itu didamping beberapa stap pengajar dan wali kelas menuturkan pada Kami ” semua prestasi yang sudah diraih tak terlepas dari kerja semua pihak warga sekolah yang mempunyai komitmen kuat untuk memajukannya sebagai konsensus yang harus dijalankan, karena proses tidak akan menghiananti hasil” imbuh Hj. Pipit. (sapaan).
Dilain pihak Hj.Pipit Rahmiati S.Pd. MM juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah melalui dinas terkait telah banyak juga membantu khususnya dalam pengadaan sarana pembelajaran yang dalam hal ini antara lain Bantuan RKB ( Ruang Kelas Baru) dan bantuan bantuan lainnya yang ada kaitannya dengan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar.
Ada hal lain menurut Hj. Pipit Rahmiati, S.Pd, MM, “yang perlu perhatian dari pemerintah yaitu kurangnya tenaga pendidik yang bersatus PNS, yang mana kini baru diisi oleh 6 Guru ASN saja selebihnya masih tenaga honor, sambil menunggu adanya Tenaga Pendidik yang kulaitatif dan kompetitif dari ASN, beliau menyampaikan hal itupada kami Red BI.” tuturnya.( Saepul Bahri, S.Ag)