Sumedang, Buser Indonesia – Sosok Kepala Desa Mandalaherang Eded Ruspandi, yang selalu disapa “Pak Eded”, yang berada di wilayah Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang ketika media mengunjungi ke kantornya Desa Mandalaherang, Jum’at (10/09/2020), untuk bersilaturahmi serta menanyakan terkait kinerjanya selama menjabat sebagai Kades.
Banyak hal yang di dapatkan sebagai pelajaran yang berharga dari pengalamannya menjadi seorang pemimpin. Eded menuturkan “saya menjadi Kepala Desa ini merupakan suatu amanah dari Allah SWT, untuk menjalankan roda pemerintahan dengan sebaik baiknya didasari ketulusan hati yang penuh keiihlasan, kesabaran dan tak mengenal lelah ketika masih diberi kekuatan dan kesehatan” tuturnya.
Saat media tanyakan terkait motivasi apa yang menjadikan pa Eded ingin mencalonkan sebagai Kuwu (Kades), padahal sebelumnya beliau hanya berlatarbelakang supir angkot.”saya tadinya hanya supir angkot, namun karena ingin mengabdi pada negri dalam hal ini desa Mandalaherang, saya sekuat tenaga menyampaikan dan meyakinkan hal tersebut pada Warga, dan saya InsaAllah kalau terpilih nanti akan mengabdi dengan sepenuh hati, dan saya akan menjalankan amanah ini dengan sebaik baiknya.”
Eded juga menuturkan,” Saya juga teringat pesan guru dan orang tuannya bahwa kelak saya akan menjadi pemimpin, dan guru ngajinya bilang supaya jangan memkakan uang hak orang lain kecuali dengan cara cara yang benar, begitupun bapak saya bilang dengan nada bergurau “Ceng (panggilan pada anak), kamu nanti akan menjadi pemimpin, bilangnya kalau dalam kandungan ibu, sebulan pertama sampai bulan ke empat, dan kami harus bisa memilih dan memilah, mana harta yang halal, haram dan subhat tutur orangtuanya pada saya” (Aceng/Eded) , imbuh Kades Mandalaherang.
Adapun hal lainnya terkait bantuan bantuan dari pemerintah khususnya bantuan Dana Desa tahun anggaran 2019 -2020 yang dialokasikan untuk penanganan yang terkena dampak covid-19.
Eded menyampaikan ‘bahwa dana tersebut benar benar digunakan sebagaimana mestinya, walaupun terkait pembagiannya kadang selalu ada yang tidak puas, yang artinya kadang juga ada yang tidak masuk prioritas ingin mendapatkan bantuan tersebut, dengan alasan warga sama terkena dampaknya. Tapi Alhmdulillah kami dengan perangka t yang ada termasuk para ketua RT tetap sabar dan memberikan penjelasan kepada warganya” tuturnya.
‘”saya meminta kepada yang maha kuasa Allah SWT, agar wabah ini segera berakhir, karena ini berdampak sekali terhadap berbagai sektor, baik faktor sosial, ekonomi dan faktor faktor lainnya, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial yang sangat tajam, apalagi sebagian wilayah nya sebagai kawasan kota notabene banyak mengurangi tenaga kerja yang menimbulkan banyaknya pengangguran” tuturnya.
” saya juga melalui musyawarah sebelumnya pernah melakukan kegiatan santunan untuk 73 anak yatim/piatu yang ada di wilayah kami, adapun terkait anggaran yang dikucurkan oleh Pemprov Jabar, Banprov/Sapras, hasil keputusan dengan melalui pertimbangan, dan yang menjadi tolak ukur adalah segi kemanfaatan dan yang menjadi sekala prioritas, maka dana tersebut untuk Sapras yaitu akan dibangunkan Balai Dusun di wilayah Desa Mandalaherang, dimana satu dusun lagi belum punya Balai Dusun,” tutur Eded (Ika. )