Daerah  

Produksi Tembakau Meningkat Signifikan, Blora Optimis Jadi Sentra Unggulan di Lahan Kering

Blora ll buserindonews.com – Peningkatan signifikan produksi tembakau di Kabupaten Blora menjadi kabar baik bagi sektor pertanian di wilayah ini. Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman, menjelaskan bahwa luas lahan tembakau mengalami kenaikan lebih dari 1.000 hektar, tahun ini mencapai 2.800 hektar, meningkat dari 1.600 hektar pada tahun lalu. Hal ini mencerminkan antusiasme petani untuk menjadikan tembakau sebagai alternatif unggulan bagi lahan kering, dibandingkan dengan tanaman jagung yang biasanya ditanam di daerah ini.

“Kabupaten Blora mulai menyadari bahwa tembakau bisa menjadi tanaman unggulan di lahan kering. Petani melihat tembakau sebagai pilihan yang lebih menguntungkan dibandingkan jagung. Hal ini mendorong peningkatan area tanam yang sangat signifikan,” ungkap Ngaliman dalam wawancara pada Jumat (01/11/2024).

Selain faktor kesadaran petani, kerjasama antara DP4 dan PT. Sadana Arif Nusa dari Rembang turut berperan besar dalam perkembangan sektor tembakau di Blora. Perusahaan tersebut tidak hanya menampung hasil panen petani Blora, tetapi juga memberikan pelatihan dan penyuluhan terkait teknik budidaya, mulai dari pengelolaan tanaman hingga proses pasca panen. Dukungan ini membuat petani semakin percaya diri dalam mengembangkan usaha tanam tembakau.

Tantangan Cuaca Ekstrem Pasca Panen

Meskipun perkembangan positif, Ngaliman mengakui adanya tantangan yang dihadapi petani. Cuaca yang tidak menentu menjadi kendala utama, terutama ketika terjadi hujan saat musim kemarau yang mengakibatkan beberapa wilayah tergenang banjir. Hal ini tentu berdampak pada hasil pasca panen. “Cuaca ekstrem membuat proses pasca panen terganggu, karena beberapa wilayah kebanjiran,” ujarnya.

Selain cuaca, tantangan lain yang dihadapi adalah pola pikir petani yang masih ragu terhadap komoditas tembakau. Namun, berkat harga tembakau yang menguntungkan, yakni sekitar Rp40.000 per kilogram untuk tembakau krosok, semakin banyak petani yang tertarik beralih menanam tembakau. Keberhasilan panen tahun ini diyakini akan mendorong lebih banyak petani untuk mengikuti jejak tersebut.

Prospek Cerah Tembakau Blora

Ngaliman optimistis bahwa tembakau akan menjadi salah satu komoditas andalan Blora di masa mendatang. Menurutnya, satu hektar lahan tembakau bisa menghasilkan pendapatan bersih sekitar Rp30 juta setelah dikurangi biaya produksi. Potensi keuntungan ini memberikan harapan besar bagi kesejahteraan petani di Blora.

Menyongsong musim tanam berikutnya, Ngaliman berharap cuaca akan mendukung sehingga petani dapat memulai tanam tembakau pada bulan April atau Mei. “Jika kondisi cuaca memungkinkan, musim tanam bisa dimulai pada bulan April. Namun, jika curah hujan masih tinggi, kemungkinan baru bisa dimulai Mei,” jelasnya.

Dengan hasil panen yang menjanjikan dan dukungan penuh dari pemerintah dan pihak swasta, DP4 berharap agar sektor tembakau di Blora terus berkembang dan menjadi pilihan utama bagi petani. Hal ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi lahan kering yang dimiliki wilayah Kabupaten Blora.

(Angga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *